Minggu, 28/04/2024 01:28 WIB

Pembahasan RUU Terorisme Terancam Molor

BNPT-Polri Teken Mou Preventive Justice di hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (6/12/2016)

Seminar Antisipasi Perkembangan Terorisme di Hotel Borobudur Jakarta, 6 Desember 2016

Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Suhardi Alius DPR dapat segera melakukan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Terorisme. Sehingga, upaya pemberantasan kejahatan terorisme di Indonesia dapat semakin digalakkan.

"BNPT juga telah menyampaikan beberapa usulan dan ada beberapa sudah masuk dalam draf. Sehingga, kami berharap bisa diselesaikan DPR tidak dalam waktu yang lama lagi," kata Suhardi saat acara penandatanganan Mou Preventive Justice antara BNPT-Polri di hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (6/12/2016). 

Sementara itu, Wakil Ketua Pansus RUU Terorisme Hanafi Rais mangatakan pembahasan RUU Terorisme kemungkinannya dilakukan tahun depan. Pasalnya, DPR segera memasuki masa reses.

"Kami akan mengajukan perpanjangan pembahasan ini karena minggu depan juga reses pasti akan membahas RUU terorisme tahun depan," kata Hanafi saat mengisi seminar di acara yang sama.

Anggota DPR fraksi PAN ini menyampaikan DPR justru memiliki waktu yang cukup untuk mendengarkkan berbagai masukan dari masyarakat. Ia menekankan pembahasan RUU Terorisme nantinya dapat mengakomodir kepentingan masyarakat.

Wakil ketua komisi I DPR ini menambahkan, justru dengan perpanjangan waktu DPR bisa lebih maksimal dalam merumuskan RUU Terorisme. Kendati demikian, ia berjanji akan merampungkan tugas legislasi tersebut sebagaimana jadual yang ditetapkan nantinya. 

"Kami (DPR) mau tetap rasional menyelesaikan RUU terorisme ini tepat waktu," ujarnya.

Senada dengan Hanafi, Anggota komisi III DPR fraksi PPP Arsul Sani mengungkapkan pentingnya dilakukan berbagai diskusi publik membahas rumusan UU Terorisme. 

"Akan ada manfaat kalau ada rumusan konkret beberapa pihak. Sudah, sampaikan kepada kami. Sehingga kami bisa memasukkan kebanyakan itu perspektif. Problemnhya kami dipansus tidak semua orang hukum. Latar belakangnya praktisi. Sehingga tidak mudah apa yang dimaui itu," jelasnya.

KEYWORD :

Pembahasan teroris BNPT




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :