Senin, 13/05/2024 10:26 WIB

Afrika Alami Lonjakan 83 Persen Kasus COVID-19 Seminggu Terakhir

Tingkat inokulasi yang rendah di Afrika mendorong mutasi virus seperti varian Omicron baru untuk menyebar, menurut para ahli kesehatan.

Seorang petugas kesehatan mengumpulkan swab dari seorang penumpang untuk tes PCR terhadap penyakit virus corona (COVID-19) sebelum melakukan perjalanan ke Uganda, di tengah penyebaran varian baru SARS-CoV-2 Omicron, di O.R. Bandara Internasional Tambo di Johannesburg, Afrika Selatan, 28 November 2021. Reuters/ Sumaya Hisham

DAKAR, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Afrika mengalami lonjakan tercepat dalam kasus COVID-19 tahun ini, dengan jumlah naik 83 persen dalam seminggu terakhir, meskipun kematian tercatat tetap rendah.

Lonjakan kasus didorong oleh varian Delta dan Omicron, kata WHO dalam sebuah pernyataan. Jumlah kasus COVID-19 baru di benua itu saat ini berlipat ganda setiap lima hari, kerangka waktu terpendek yang dilaporkan tahun ini.

Tingkat inokulasi yang rendah di Afrika mendorong mutasi virus seperti varian Omicron baru untuk menyebar, menurut para ahli kesehatan. Benua itu berjuang mendapatkan dosis vaksin hingga saat ini, dan menghadapi tantangan mendistribusikannya termasuk kekurangan dana, staf, dan peralatan.

Hingga Senin, hanya 20 negara Afrika yang telah memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi mereka, menurut WHO. Beberapa negara, seperti Republik Demokratik Kongo dan Chad, telah memvaksinasi kurang dari 1 persen, menurut data yang dikumpulkan oleh Reuters.

"Kami sangat optimis bahwa kematian dan penyakit parah akan tetap rendah dalam gelombang saat ini, tetapi peluncuran vaksin yang lambat di Afrika berarti keduanya akan jauh lebih tinggi dari yang seharusnya," kata Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti

WHO mengatakan, Afrika mencatat lebih dari 196.000 kasus baru untuk pekan yang berakhir pada 12 Desember, naik dari sekitar 107.000 pada pekan sebelumnya. Kematian turun 19 persen pada periode yang sama, katanya, dan rata-rata sekitar 1.000 per minggu dalam gelombang pandemi keempat.

Pada kecepatan saat ini, dibutuhkan hingga Mei 2022 sebelum Afrika mencapai cakupan vaksinasi 40 persen dan Agustus 2024 sebelum mencapai 70 persen, kata WHO.

KEYWORD :

WHO Afrika Varian Delta Omicron




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :