Kamis, 02/05/2024 05:06 WIB

Perang Lawan Ekstrimisme Daring Butuh Komitmen Facebook

Komitmen bersama dari para raksasa teknologi seperti Facebook Meta dan pemimpin dunia, diperlukan untuk memberantas ekstrimisme daring.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara dengan seorang wanita saat berkunjung ke Canterbury Refugee Centre di Christchurch, 16 Maret 2019. / VCG Foto

Wellington, Jurnas.com - Komitmen bersama dari para raksasa teknologi seperti Facebook Meta dan pemimpin dunia, diperlukan untuk memberantas ekstrimisme daring.

Demikian disampaikan oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, dikutip dari Reuters pada Jumat (26/11) dalam sebuah wawancara dengan Reuters Next.

Ardern dan Presiden Prancis Emmanuel Macron meluncurkan inisiatif global untuk mengakhiri kebencian online pada 2019 lalu, setelah tersangka supremasi kulit putih membunuh 51 orang di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru.

Inisiatif ini didukung oleh lebih dari 50 negara, organisasi internasional, dan perusahaan teknologi, termasuk Facebook, Google, Twitter, dan Microsoft.

Ardern mengatakan bahwa inisiatif tersebut berhasil dalam tujuan pertamanya untuk membangun protokol krisis, termasuk jaringan 24 jam antar platform untuk menghapus konten ekstrim dengan cepat.

"Kami telah melakukan pengujian stres di dunia nyata terhadap sistem itu dan mereka telah bekerja dengan sangat efektif," kata Ardern.

"Saya yakin bahwa kami beroperasi lebih efektif daripada sebelumnya. Tantangan berikutnya, adalah melangkah lebih jauh lagi," sambung dia.

Ardern menyebut langkah selanjutnya adalah fokus pada pencegahan, sebab saat ini banyak orang menemukan konten yang penuh kebencian atau motivasi teror secara online dan mungkin menjadi radikal.

"Di situlah kami sangat tertarik dengan pekerjaan yang sedang berlangsung seputar algoritma dan peran yang dapat kita semua mainkan untuk memastikan bahwa platform online tidak menjadi tempat radikalisasi," katanya.

KEYWORD :

Facebook Ekstrimisme Daring Selandia Jacinda Ardern




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :