Minggu, 19/05/2024 18:42 WIB

LPS : Inovasi Tekhnologi Perbankan Perlu Manajemen Resiko

Inovasi dan transformasi digital saat ini tak lagi menjadi pilihan, namun sebuah keharusan untuk mempertahankan bisnis suatu perusahaan, terutama perbankan.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, di Jakarta, Rabu (10/11).

Jakarta, Jurnas.com - Semua pihak diingatkan agar bisa mewaspadai risiko yang muncul dari inovasi teknologi perbankan. Hal itu dikatakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, di Jakarta, Rabu (10/11).

"Risiko tetap ada baik itu di bank tradisional maupun bank digital," kata Purbaya dalam Webinar "The Rise of Digital Banking and the Future of Deposit Insurance System" .

Maka dari itu, ia menggarisbawahi pentingnya manajemen risiko dalam suatu perbankan terutama di saat pandemi saat ini.

Inovasi dan transformasi digital saat ini tak lagi menjadi pilihan, namun sebuah keharusan untuk mempertahankan bisnis suatu perusahaan, terutama perbankan.

Dengan demikian, Purbaya menyebutkan perbankan seluruh dunia maupun Indonesia terus meningkatkan pelayanan digital untuk para nasabahnya agar bisa bertransaksi 24 jam dalam tujuh hari.

"Nasabah membutuhkan layanan bank yang aman, baik secara digital maupun konvensional," ujarnya.

Ia pun berpendapat risiko yang tinggi cenderung lebih rentan terjadi kepada bank digital, terutama karena maraknya kejahatan siber saat ini.

Oleh karena itu, berbagai regulator termasuk LPS akan terus ambil bagian dalam menjaga dan mengawasi digitalisasi perbankan yang semakin cepat saat ini.

KEYWORD :

Lembaga Penjamin Simpanan Transformasi Digital Teknologi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :