Rabu, 08/05/2024 07:00 WIB

Utusan AS Desak Korea Utara Akhiri Provokasi di Semenanjung Korea

Perwakilan Khusus Sung Kim mengatakan AS berkomitmen mengeksplorasi diplomasi yang berkelanjutan dan substantif dengan Korea Utara.

Kemampuan rudal berbasis kapal selam yang terbukti akan membawa persenjataan Korea Utara ke tingkat yang baru, memungkinkan penyebaran jauh melampaui semenanjung Korea. (AFP)

SEOUL, Jurnas.com - Uji coba rudal balistik Korea Utara baru-baru ini mengkhawatirkan dan kontraproduktif untuk upaya mengurangi ketegangan, dan Pyongyang seharusnya terlibat dalam pembicaraan. Begitu kata utusan Amerika Serikat (AS) untuk Korea pada Minggu (24/10).

Berbicara kepada wartawan setelah bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan di Seoul, Perwakilan Khusus Sung Kim mengatakan AS berkomitmen mengeksplorasi diplomasi yang berkelanjutan dan substantif dengan Korea Utara.

"Tujuan kami tetap denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea," kata Kim, dikutip dari Reuters, Minggu (24/10).

"Itulah mengapa uji coba rudal balistik Pyongyang baru-baru ini, salah satu dari beberapa uji coba dalam enam minggu terakhir, mengkhawatirkan dan kontraproduktif untuk membuat kemajuan menuju perdamaian abadi di semenanjung Korea," sambungnya.

Pyongyang sejauh ini telah menolak tawaran AS, menuduh Washington dan Seoul membicarakan diplomasi sambil meningkatkan ketegangan dengan kegiatan militer mereka sendiri.

Pada Kamis, Korea Utara mengatakan AS bereaksi berlebihan terhadap uji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam yang disebutnya pertahanan diri, dan mempertanyakan ketulusan tawaran pembicaraan Washington, memperingatkan konsekuensinya.

Peluncuran itu melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menimbulkan ancaman bagi tetangga Korea Utara dan masyarakat internasional, kata Kim.

"Kami menyerukan kepada DPRK untuk menghentikan provokasi dan kegiatan destabilisasi lainnya dan malah terlibat dalam dialog," katanya, menggunakan inisial nama resmi Korea Utara.

"Kami tetap siap untuk bertemu dengan DPRK tanpa prasyarat dan kami telah menjelaskan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan terhadap DPRK," sambungnya.

Utusan nuklir Korea Selatan Noh Kyu-duk mengatakan pembicaraan pada Minggu dengan Kim telah mencakup diskusi serius tentang proposal Seoul untuk secara resmi menyatakan diakhirinya keadaan perang yang secara teknis telah ada sejak tahun 1950 hingga 1953. 

Pejabat Korea Selatan melihat deklarasi tersebut, sebagai isyarat niat baik untuk memulai pembicaraan.

Kim mengatakan Washington sedang mendiskusikan cara untuk membuat kemajuan dengan Korea Utara, termasuk proposal akhir perang Korea Selatan dan kemungkinan proyek bantuan kemanusiaan. (Reuters

KEYWORD :

Rudal Balistik Korea Utara Kim Jong un Amerika Serikat Korea Selatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :