Minggu, 12/05/2024 10:46 WIB

Human Capital Jadi Bagian Penting dalam Wujudkan Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern

Upaya yang dilakukan dalam mencapai hal tersebut di Kementerian Pertanian adalah penyelarasan antara kinerja individu/pegawai dengan kinerja organisasi.

Sekretaris Jendral Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono di Jakarta, Minggu (23/12).

Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris Jendral Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono mengatakan, selain infrastruktur, aspek sumber daya manusia sebagai human capital menjadi fokus utama menuju pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

"Peningkatan kompetensi pegawai sebagai human capital sangat diperlukan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS," ujar Kasdi dalam Webinar Rancang Bangun Pengelolaan Kinerja Pegawai membangun Human Capital dalam Organisasi, Jumat (8/10).

Kasdi mengatakan, upaya yang dilakukan dalam mencapai hal tersebut di Kementerian Pertanian adalah penyelarasan antara kinerja individu/pegawai dengan kinerja organisasi.

"Integrasi sistem yang digunakan dalam pengelolaan kinerja individu/pegawai dengan kinerja organisasi menjadi penting untuk dilaksanakan sebagai dasar dari rangkaian tahapan pencapaian membangun SDM dalam organisasi, guna mendukung percepatan terwujudnya pembangunan pertanian yang maju, mandiri, dan modern," ujarnya.

Kasdi menjelaskan, SDM sebagai Human Capital dalam organisasi merupakan jembatan yang menyelaraskan antara kinerja individu/pegawai dengan kinerja organisasi.

Adapun tujuannnya yaitu, setiap pegawai mampu memberikan kontribusi yang lebih jelas dan terukur bagi organisasi; sebagai acuan pengembangan SDM dalam memberikan dukungan bagi organisasi dalam mencapai tujuan; dan sebagai bahan informasi mengenai strategi dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan SDM.

"Human Capital memiliki daya ungkit guna meningkatkan kinerja pegawai, sekaligus meningkatkan kinerja organisasi melalui kemampuan berkomunikasi, pengetahuan (soft skills), keterampilan dan profesionalitas dalam bekerja," ujarnya.

"Tantangan ke depan, modal intelektual, human capital, asset non-tangible menjadi suatu keharusan," sambungnya.

Organisasi perlu melakukan re-engenering proses pengelolaan modal intelektual, mendorong kapasitas inovasi, membangun pola-pola baru dan memberikan perhatian pada asset pengetahuan yang tidak kelihatan  serta membangun jejaring kolaborasi dalam mencapai tujuan organisasi.

 

 

 

 

KEYWORD :

Kasdi Subagyono Human Capital




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :