Minggu, 12/05/2024 03:39 WIB

Belum Lama Diresmikan, Patung George Floyd Dirusak

Patung George Floyd adalah salah satu dari tiga yang diresmikan di Union Square pada hari Jumat sebagai bagian dari seri SEEINJUSTICE Confront Art.

Patung George Floyd, korban kekerasan oknum polisi New York (foto: UPI)

Jakarta, Jurnas.com - Patung perunggu George Floyd yang diresmikan akhir pekan lalu di Union Square New York City dirusak pada Minggu (03/10) waktu setempat.

Pihak berwenang mengatakan polisi sedang mencari tersangka dengan ransel hitam yang mengendarai skateboard ke patung dan merusaknya dengan cat abu-abu, The New York Times melaporkan.

"Mereka menunjukkan seorang laki-laki merunduk di bawah salah satu patung. Dia kemudian mencampur sesuatu, dan, saat dia meluncur, dia melempar wadah cat ke patung itu," kata Simon dilansir UPI, Senin (04/10).

Confront Art, yang menciptakan patung itu, mengatakan pembersihan sudah dilakukan.  Sementara, Terrence Floyd, saudara laki-laki George Floyd, mengatakan dalam pernyataan bersama dengan yayasan nirlaba We Are Floyd Foundation bahwa tindakan vandalisme itu "sangat mengecewakan."

"Dan itu hanya menunjukkan kepada Anda seberapa jauh kita masih harus mencapai tujuan persatuan kita," kata Terrence Floyd.

George Floyd terbunuh pada Memorial Day 2020 setelah petugas polisi Minneapolis Derek Chauvin berlutut di lehernya selama lebih dari delapan menit. Kematian George Floyd memicu protes nasional terhadap kekerasan polisi dan kesetaraan ras. Chauvin telah dijatuhi hukuman lebih dari 22 tahun penjara karena membunuh George Floyd.

Patung George Floyd adalah salah satu dari tiga yang diresmikan di Union Square pada hari Jumat sebagai bagian dari seri SEEINJUSTICE Confront Art.

Dua patung lainnya menggambarkan Breonna Taylor, yang ditembak mati di apartemennya oleh polisi pada Maret 2020, dan ikon hak-hak sipil dan anggota kongres Demokrat Georgia John Lewis , yang meninggal pada Agustus tahun lalu.

Dalam sebuah pernyataan, Confront Art mengatakan seri SEEINJUSTICE terinspirasi oleh peristiwa tahun 2020 yang memicu banyak orang untuk berdiri menuntut keadilan.

"Serial ini bertujuan untuk menghormati kehidupan dan pesan yang sedang berlangsung melalui seni, menyatukan tiga orang ikonik," katanya, menambahkan bahwa mereka memilih Union Square untuk menampilkan patung karena "secara historis melindungi hak untuk kebebasan berbicara dan demonstrasi."

Chris Carnabuci, artis di balik serial tersebut, mengatakan kematian George Floyd meningkatkan kesadaran akan ketidakadilan tidak hanya di Amerika Serikat tetapi juga di seluruh dunia.

"Pameran ini mewakili pemahaman global ini, dan dari pemahaman muncul tindakan, dan dari tindakan muncul perubahan," katanya.

Menyusul perusakan patungnya pada hari Minggu, Carnabuci mengatakan kepada The Times bahwa tindakan seperti itu tidak produktif atau bermakna.

"Tindakan seperti ini mengingatkan kita bahwa jalan kita masih panjang, dan kita tidak akan pernah berhenti berjuang," katanya.

 

 

KEYWORD :

Patung George Floyd New York




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :