Jum'at, 26/04/2024 18:39 WIB

MoU dengan Kemendesa, BRI Optimalkan BUMDesa

Sinergi tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman tentang Pengelolaan Administrasi dan Manajemen Dana Desa serta Pengembangan BUMDesa

Bank BRI berencana mengembangkan ekonomi mikro berbasis perdesaan dengan mengoptimalkan badan usaha milik desa (BUMDesa).

Mataram - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia dalam mengembangkan ekonomi mikro berbasis perdesaan dengan mengoptimalkan badan usaha milik desa (BUMDesa).

Sinergi tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman tentang Pengelolaan Administrasi dan Manajemen Dana Desa serta Pengembangan BUMDesa yang ditandatangani usai pembukaan pameran teknologi tepat guna (TTG) 2016 tingkat nasional, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (23/11).

Nota kesepahaman ditandatangani Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Ahmad Erani Yustika, dan Direktur Kelembagaan PT BRI Kuswiyoto. MoU disaksikan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, didampingi Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi.

Direktur Kelembagaan Bank BRI Kuswiyoto, menjelaskan kerja sama dengan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dalam mengoptimalkan peran BUMDesa merupakan bentuk dukungan BRI untuk terus menyokong pembangunan dan pengembangan perekonomian perdesaaan sesuai dengan kearifan lokal masayarakat desa.

"Kami sangat bangga bisa ambil bagian dalam usaha pengembangan dan pembangunan ekonomi perdesaan di Indonesia. Apalagi BRI merupakan bank yang sangat fokus kepada pengembangan ekonomi mikro pedesaan. Salah satu buktinya, adalah kehadiran unit-unit kerja BRI yang menjangkau pelosok-pelosok nusantara," katanya.

Ia mengatakan, sebagai bank dengan nasabah kredit mikro terbesar di Indonesia, yakni 8,6 juta peminjam pada segmen mikro per akhir September 2016, BRI sangat fokus dan terus memberikan inovasi terbaru untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat mikro khususnya masyarakat pedesaan.

Melalui kerja sama ini, kata Kuswiyoto, pihaknya menyediakan berbagai fasilitas dan layanan seperti penyediaan dashboard  atau sistem yang secara interface  tergabung dalam sistem perbankan BRI. Dashboard disiapkan  untuk mendukung efektivitas monitoring, administrasi dan pelaporan rekening kas desa dan rekening operasional BUMDes dan/atau BUMDes Bersama.

"Di lain sisi, kami juga melakukan berbagai kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat desa, BUMDes, dan BUMDes Bersama dalam rangka pengembangan ekonomi desa," ujar Kuswiyoto dilansir Ant.

Bank BRI, kata dia, juga berkewajiban memberikan literasi keuangan kepada masyarakat atau lembaga ekonomi desa seperti BUMDes atau BUMdes Bersama, khususnya dalam pemberian informasi mengenai pengajuan pinjaman dan pengelolaanya sesuai dengan ketentuan untuk memperoleh Kupedes BRI.

Literasi keuangan yang dilaksanakan oleh BRI kepada masyarakat, diharapkan dapat membentuk sinergi kemitraan strategis khususnya bagi masyarakat yang telah "bankable" untuk menjadi agen BRILink BRI. Bahkan, BRI berkomitmen akan melakukan pendampingan dan sosialisasi terhadap tata cara dan proses pendiriaan BUMDes dan/atau BUMDes Bersama dengan mempertimbangkan kebutuhan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

"BRI akan menyediakan layanan perbankan satu pintu untuk mendukung tata kelola administrasi dan manajemen rekening kas desa dan unit usaha BUMDes," kata Kuswiyoto.

Hingga laporan kinerja keuangan triwulan III/2016, BRI telah memilki 10.639 unit kerja operasional yang tersebar di seluruh nusantara. Dan menurut Kuswiyoto, jumlah unit kerja yang besar dan tersebar ini tentunya dapat mendorong secara penuh pengimplementasian pembangunan, pengembangan, dan penguatan ekonomi mikro di perdesaan.

KEYWORD :

Pengembangan BUMDesa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :