Senin, 13/05/2024 09:38 WIB

AS dan Jepang Diskusi Pengurangan Bahan Bakar Fosil

Kerry akan berdiskusi dengan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga hari ini, sebelum bertolak ke China pada Selasa malam.

Depo pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM)

Tokyo, Jurnas.com - Utusan Amerika Serikat (AS), John Kerry, tiba di Tokyo, Jepang pada Selasa (31/8), untuk menggelar diskusi mengenai kerja sama pengurangan emisi karbon, dan bahan bakar fosil terutama batu baru.

Kerry akan berdiskusi dengan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga hari ini, sebelum bertolak ke China pada Selasa malam.

"Pembicaraan dua kekuatan ekonomi Asia seputar keterlibatan dengan rekan-rekan internasional dalam upaya mengatasi krisis iklim," demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS sehari sebelumnya dikutip dari Reuters.

Mantan Menlu AS itu akan berupaya meyakinkan masyarakat global akan ancaman perubahan iklim, dan mendesak percepatan upaya pengendalian emisi karbon, sebelum Konferensi Iklim COP26, yang akan diadakan di Skotlandia akhir tahun ini.

Di Jepang, diskusi kemungkinan akan berfokus pada dukungan berkelanjutan negara itu untuk batu bara, bahan bakar fosil paling kotor.

Jepang adalah satu-satunya negara G7 yang membangun pembangkit listrik tenaga batu bara karena berjuang dengan pasca bencana nuklir Fukushima, yang menyebabkan penutupan sebagian besar reaktor negara itu.

Pada April lalu, Jepang hampir menggandakan target pengurangan emisi pada tahun 2030 menjadi 46 persen, sebagai tanggapan atas tekanan dari Amerika Serikat dan beberapa perusahaannya sendiri, guna mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

"Jepang membuat beberapa keputusan sulit," kata Kerry kepada Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi, mengacu pada target.

Koizumi mengatakan kepada Kerry bahwa bulan-bulan menjelang COP26 adalah "sangat penting dan kita perlu mengintensifkan upaya kita untuk mengatasi perubahan iklim," lapor media lokal.

Kunjungan Kerry dilakukan setelah Departemen Keuangan AS mengatakan awal bulan ini akan menentang sebagian besar keterlibatan bank pembangunan multilateral, seperti Bank Dunia dalam proyek bahan bakar fosil.

Diskusi di Tokyo juga kemungkinan akan fokus pada rencana Bank Pembangunan Asia (ADB), untuk mengatur dan mengembangkan skema mengakuisisi pembangkit listrik tenaga batu bara dan menutupnya lebih awal.

KEYWORD :

Amerika Serikat Jepang Bahan Bakar Fosil Emisi Karbon




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :