Jakarta - Jokowi harus jatuh. Hal itu diucapkan tokoh aktivis senior Sri Bintang Pamungkas mengawali pernyataannya saat diskusi "Kasus Ahok, Sasar Jokowi?" Di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Sri Bintang menegaskan akan ada rangkaian gelombang gerakan demonstrasi untuk mengimpechment pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Gerakan tersebut, kata dia, akan dilakukan pada tanggal 25 November dan dilanjutkan tanggal 2 Desember 2016.
"Apakah Ahok tersangka atau tidak, Jokowi harus jatuh. Diadili atau tidak, pokoknya Jokowi harus jatuh. Jadi kalau tanggal 25 (November) kita mulai Sidang Istimewa atau DPR sementara (DPRS) atau MPR sementara (MPRS), maka Jokowi jatuh," ujar Sri Bintang.
Begini Skenario Kelompok Perencana Kudeta Jokowi
Sri Bintang menyampaikan pihak sejak awal telah mendeklarasikan gerakan menjatuhkan pemerintahan Jokowi-JK. Alasannya, pemerintahan Jokowi-JK kerap melakukan pelanggaran konstitusi dalam proses kepemimpinannya menyelenggarakan negara.
"Pada tahun 2006, kita sudah deklarasikan ganti rezim dan sistem pemerintahan Jokowi-JK. Sebelum Ahok ngoceh, yang namanya pemerintah telah melanggar banyak konstitusi. Kita berpikir bahwa penguasa pusat harus jatuh," ucapnya.
Wiranto dan Mega Jadi Target Penyanderaan
Sri Bintang menuding pemerintahan Jokowi-JK telah menciptakan berbagai sistem kepemimpinan nasional dengan dasar peraturan yang membohongi rakyat.
"Karena sistem kepartaian, sistem UU-nya, sistem pemilunya menghasilkan pemimpin gombal. Jokowi ini akumulasi dari rezim kegombalan. Kalo begitu kita tak bisa mengharapkan pada akhir pemilihan. Kita nggak bisa berharap pada pergantian presiden selanjutnya. Mereka berpikir, kita akan dihadapkan pada pemimpin gombal-gombal juga. Harus dihentikan ditengah jalan," paparnya.
Rencana Aksi Jatuhkan Jokowi Aktivis Senior Sri Bintang Pamungkas