Jum'at, 26/04/2024 18:20 WIB

Pemkab Blitar Dibantu Kostratani Salurkan Bansos Warga Terdampak COVID-19

Kepercayaan kepada Gapoktan melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar menunjukkan, perangkat pemerintah Kabupaten Blitar sangat mendukung produksi petaninya sendiri dengan mempercayai penyediaan Bansos bagi warga yang terdampak COVID-19.

Bansos beras Blitar. (Foto: Ist)

Blitar, Jurnas.com -  Stok beras di Kabupaten Blitar surplus berkat mampu mengoptimalkan lahan sawah seluas 31.976 hektare, yang terdiri dari sawah irigasi 28.519 hektare dan tadah hujan 3.457 hektare.

 

Bupati Blitar, H. Riyanto dan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar memberikan kepercayaan kepada Gerakan Kostratani dan 17 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tersebar di 22 kecamatan untuk menyediakan beras bagi warga yang terdampak virus corona baru (COVID-19).

Selain memberikan bantuan berupa beras, warga terdampak COVID-19 juga mendapatkan bantuan sembako, sambal pecel, kecap serta masker yang dihasilkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Blitar.

Kegiatan bantuan sosial (Bansos) yang melibatkan Gapoktan ini telah berjalan dua tahap. Tahap pertama mulai April 2020, sejumlah kurang lebih 34.000 paket dan tahap dua sejumlah 56.000 paket sembako yang artinya 560.000 ton beras yang telah didistribusikan kepada masyarakat.

Kepercayaan kepada Gapoktan melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar menunjukkan, perangkat pemerintah Kabupaten Blitar sangat mendukung produksi petaninya sendiri dengan mempercayai penyediaan Bansos bagi warga yang terdampak COVID-19.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Wawan Widianto mengatakan, untuk menjadi penyedia beras, setiap Gapoktan wajib memenuhi kriteria diantaranya kadar air maksimal 15%, beras kepala minimal 80%, beras broken maksimal 20%, derajat sosoh minimal 80%, menir maksimal 3%.

"Dengan adanya Kostratani yang tersebar hampir diseluruh kecamatan di Kabupaten Blitar, diharapkan peran penyuluh dalam mendampingi petani mampu mewujudkan lumbung pangan di Kabupaten Blitar,” tegas Wawan.

Salah seorang Koordinator di BPP Wlingi, Ninik Dwi Handayani, menuturkan bahwa penyuluh pertanian menjalankan betul amanah yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kabupaten Blitar.

"Kami beserta seluruh penyuluh pertanian di Kabupaten Blitar bersinergi menjalankan secara maksimal program Kostratani, mendampingi dan mengawal petani untuk mengamankan stok pangan, memberikan jaminan kualitas beras yang baik untuk warga yang terdampak COVID-19, serta menjadikan lumbung pangan di Kabupaten Blitar," ujarnya.

"Percepatan demi percepatan yang dilakukan oleh petani diharapkan bisa menjamin stok pangan disaat krisis pangan," tutur Ninik.

Pada beberapa kesempatan Menteri Pertanian (Mentana) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa  tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian (Kementan).

"Semua penyuluh pertanian dan petani di Indonesia harus melakukan Gerakan Percepatan Tanam Serentak. Agar produksi tetap terjaga dan ketahanan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat bisa terpenuhi," ujar Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga menegaskan, pangan adalah masalah yang sangat utama.

"Panghn turut menentukan hidup matinya suatu bangsa. Saat ini pejuang melawan COVID-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yangmenyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi," tuturnya

KEYWORD :

Surplus Beras Kabupaten Blitar Jawa Tengah Penyuluh Pertanian Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :