Kamis, 02/05/2024 04:47 WIB

Pertempuran Panas Embargo Senjata Iran di DK PBB

Amerika Serikat (AS) berusaha memperpanjangnya dengan segala cara, meskipun tidak ada alasan untuk merevisi ketentuan yang relevan dari perjanjian nuklir 2015 dan Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.

Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Mikhail Ulyanov. (Foto: Press TV)

Teheran, Jurnas.com - Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Mikhail Ulyanov mengatakan akan ada "pertempuran panas" di Dewan Keamanan mengenai embargo senjata terhadap Iran, yang akan dicabut pada Oktober sesuai dengan Resolusi 2231 UNSC.

"Pembatasan saat ini pada pasokan tujuh kategori senjata ke Iran akan berakhir pada 18 Oktober tahun ini," tulis Ulyanov lewat akun Twitternya di Rusia, Senin (11/5).

Namun, ia menambahkan, Amerika Serikat (AS) berusaha memperpanjangnya dengan segala cara, meskipun tidak ada alasan untuk merevisi ketentuan yang relevan dari perjanjian nuklir 2015 dan Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.

"Dalam hal ini, pertempuran panas diharapkan di Dewan Keamanan PBB," tambahnya.

Komentarnya datang ketika Washington mengatakan sudah diputuskan untuk memiliki embargo pada penjualan senjata konvensional ke Iran diperpanjang dan bahkan diperkuat.

Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo pertama kali mengumumkan niatnya dan Perwakilan Khusus untuk Iran Brian Hook mengatakan kepada wartawan pekan lalu, "Kami beroperasi dengan asumsi bahwa kami akan dapat memperbarui embargo senjata."

Larangan itu akan berakhir pada Oktober di bawah Resolusi 2231 yang mengesahkan perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia. Washington secara hukum dilarang mengusahakan perpanjangannya saat meninggalkan kesepakatan pada Mei 2018.

Pekan lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan AS bahwa Iran tidak akan menerima pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengamanatkan pencabutan embargo senjata terhadap Iran. Menurutnya, Negeri Para Mullah berhak atas pembatalan larangan tersebut.

"AS dan negara-negara lain harus tahu bahwa Iran tidak akan menerima pelanggaran Resolusi 2231 dalam keadaan apa pun," katanya dalam pertemuan kabinet di Teheran, Rabu (6/5).

"Di bawah resolusi itu, adalah hak mutlak Iran untuk segera dibebaskan dari larangan itu," tambahnya.

Jika embargo diperpanjang di tengah tekanan Washington, tanggapan Iran akan "jelas," kata Rouhani, tanpa memberikan rincian.

Ia mengatakan sudah menguraikan respon Iran dalam surat kepada para anggota  perjanjian nuklir, yaitu  Inggris, Prancis, Rusia, China, dan Jerman. "Mereka tahu kekalahan bersejarah apa yang akan menunggu mereka jika mereka membuat kesalahan seperti itu," kata Rouhani.

KEYWORD :

Embargo Senjata DK PBB Amerika Serikat Rusia Mikhail Ulyanov




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :