Selasa, 30/04/2024 03:04 WIB

PBB Kutuk Pemboman Akademi Militer Libya

Pasukan yang bersekutu dengan GNA menggambarkan serangan itu sebagai serangan udara yang diluncurkan oleh LNA

Serangan udara terhadap akademi militer di ibu kota Libya, Tripoli, menewaskan 30 orang dan menyebabkan 30 lainnya cedera, menurut PBB. Foto oleh EPA-EFE

Jakarta, Jurnas.com - Misi Dukungan PBB (UNSMIL) di Libya mengutuk pemboman akademi militer di ibu kota negara Tripoli, Minggu (05/01) waktu setempat.

Setidaknya 30 orang tewas dan 30 lainnya cedera dalam pemboman pada Sabtu yang terjadi ketika para kadet berkumpul di lapangan parade di akademi Hadaba di distrik selatan Tripoli.

"Pasukan dari Tentara Nasional Libya yang bergaya diri telah mengepung Tripoli sejak April, di bawah kepemimpinan komandan Khalifa Haftar, yang bersekutu dengan pemerintahan saingan di Tobruk, menentang Pemerintah Kesepakatan Nasional yang didukung PBB dan pasukan sekutu berbasis di ibu kota, "kata UNSMIL dilansir UPI.

Pasukan yang bersekutu dengan GNA menggambarkan serangan itu sebagai serangan udara yang diluncurkan oleh LNA, tetapi seorang juru bicara milisi membantah keterlibatan dalam serangan itu.

Dalam sebuah pernyataan, UNSMIL memperingatkan bahwa eskalasi aksi militer dengan cara berbahaya ini semakin memperumit situasi di Libya dan mengancam peluang untuk kembali ke proses politik.

Wakil kepala UNSMIL, Yacoub El Hillo, mengatakan 12 fasilitas kesehatan telah terpaksa ditutup dan lebih dari 210 sekolah ditutup di daerah "bentrokan aktif" di sepanjang pinggiran ibukota.

"Akses tanpa hambatan, aman dan tanpa hambatan ke warga sipil harus dijamin, untuk memungkinkan pihak berwenang yang peduli, PBB dan mitra kemanusiaan menyediakan pekerjaan yang menyelamatkan jiwa," kata El Hillo.

"Saya menyerukan semua pihak dalam konflik untuk melindungi warga sipil dan mematuhi ketentuan yang dijabarkan dalam Konvensi Jenewa - yang harus dihormati dan diterapkan sepenuhnya dalam konflik ini."

KEYWORD :

Lembaga PBB Akademi Militer Lybia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :