Kamis, 25/04/2024 10:57 WIB

Hasto: Banjir Adalah Persoalan Kepemimpinan dan Manajemen

Rakernas I PDIP secara khusus akan menaruh perhatian pada persoalan banjir.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Pencegahan dan Pengendalian Tentukan Kualitas Kepemimpinan Daerah

Jakarta, Jurnas.com - Menghadapi banjir di beberapa daerah, khususnya di DKI, PDI Perjuangan melalui Badan Penanggulangan Bencana Partai bergerak cepat melakukan evakuasi dan bantuan ke rakyat.

Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini bahkan telah mendirikan dapur umum di DKI, Bekasi, Bogor, serta beberapa daerah lain langsung didirikan.

"Partai hadir dengan seluruh nilai-nilai kemanusiaan," ujar Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Sabtu (4/1/2020).

Aksi kemanusiaan dan pembentukan dapur umum ini dipimpin langsung oleh Ribka Ciptaning, Sadar Restu, Max Rulland dan Adi Wijaya. Kemampuan salah satu dapur umum di DPD PDI Perjuangan DKI bisa memberikan makanan sehat dan bergizi minimum 3500 nasi kotak per hari.

"Aksi kemanusiaan ini untuk rakyat kecil tanpa membeda-bedakan pilihan politiknya," jelas Hasto.

Ia me jelaskan, banjir di Ibukota negara cermin rusaknya tata kelola lingkungan. Dengan memelajari kepemimpinan Jokowi, Ahok, Djarot Syaiful Hidayat, ketika menjadi Gubernur DKI, maka pencegahan dan pengendalian banjir itu merupakan ukuran kualitas kepemimpinan kepala daerah.

Demikian juga kepemimpinan Tri Rismharini Walikota Surabaya, Hendrar Prihadi atau Hendi Walikota Semarang yang mampu menunjukkan kualitas kebijakan dalam pencegahan dan pengendalian banjir.

Bagi Hasto, Kota Surabaya, dan bahkan Kota Semarang secara topografis tidak jauh beda dengan Jakarta juga menghadapi ancaman karena menaiknya muka air laut. Demikian halnya Kota Surabaya tidak kalah kompleks.

"Namun melalui program komprehensif, terarah, fokus, dan pemimpinnya memahami persoalan lapangan, maka _direction_ yang diberikan sangat jelas: pencegahan banjir. Kedua kota besar tersebut terbukti efektif mengendalikan dan mencegah banjir," paparnya.

Karena itulah, Hasto menilai apa yang terjadi di Jakarta tidak bisa diatasi dengan membagi nasi bungkus ketika banjir. Banjir di Jakarta tidak bisa juga dibelokkan akar persoalannya dengan menyalahkan hulu sungai.

"Banjir merupakan persoalan kepemimpinan dan manajemen," papar Hasto.

Ia menegaskan, pernyataan selebar apapun sungai di Jakarta, selama air dari selatan dibiarkan bebas mengalir ke daerah pesisir termasuk Jakarta, bukanlah pernyataan yang bijak, dan cenderung cuci tangan.

Karena itu, Hasto menegaskan Rakernas I PDIP secara khusus akan menaruh perhatian pada persoalan tersebut sehingga lahirlah kebijakan komprehensif Partai di dalam mencegah dan mengendalikan banjir, untuk dijalankan bagi seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan.

KEYWORD :

Banjir PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :