Jum'at, 26/04/2024 16:43 WIB

Stok Beras di Bulog Melimpah hingga Sewa Gudang

Bulog di daerah lain, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan sudah harus  sewa gudang untuk menampung produksi pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi langsung stok ke gudang Bulog Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin 30 September 2019. (Foto: Tim Humas Kementan)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa stok beras melimpah. Saking melimpahnya, Bulog harus menyewa gudang.

Hal itu disampaikan di sela inspeksi langsung stok ke gudang Bulog Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (30/9).

"Pertama-tama saya harus apresiasi seluruh petani Indonesia, Kementan, Bulog, dan jajaran pemerintan daerah Jawa Tengah. Kami ucapkan terima kasih karena pagi ini stok beras kita melimpah " kata Amran di gudang Bulog yang terisi beras 4500 ton.

Amran menyampaikan, stok gudang Bulog di daerah lain, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan sudah harus  sewa gudang untuk menampung produksi pangan.

"Kita bersyukur tahun 2019 sudah swasembada dan berdaulat. Menurut FAO kriteria swasembada bila impor 10 persen dari stok nasional. tapi Alhamdulilah stok kita banyak dan melimpah, dan tidak perlu impor," tambahnya.

Amran menyampaikan bahwa Indonesia pernah wasembada di tahun 1984. Saat itu penduduk Indonesia 100 juta jiwa lebih. Kini, Indonesia mampu swasembada pangan dengan penduduk Indonesia 260 juta.

"Tahun 2019, penduduk Indonesia sudah 260 juta, tapi gudang beras penuh dan tidak ada impor. Kerja keras pemerintah Jokowi JK membuahkan hasil luar biasa," ujar Amran.

Semenetara itu, Kepala Divre Bulog Jawa Tengah, Taufan Akib membenarkan, beras di gedung Bulog melimpah.

"Ada 30 komplek gudang  Bulog di Jawa Tengah, yang berada di subdivre Surakarta, subdivre Pati, subdivre Semarang , subdivre Pekalongan dengan stok 186.000 Ton. Khusus gudang di Sukoharjo ada 2 gudang terdiri 4500 Ton cbp, gabah 400 Ton," ungkap Taufan.

Taufan mengungkapkan, berlimpahnya stok beras dikarenakan pertanian saat ini sudah mengarah ke pertanian modern sehingga lebih efesien.

"Harga gabah petani dengan pengolahan combine harvester harganya Rp5.150 - Rp5.200 per kg. Sedangkan jika pengolahan manual harga Rp5.000, selisihnya hingga Rp200 rupiah," jelasnya.

"Keuntungan menggunakan combine  harvester, gabahnya lebih bersih dan bisa langsung masuk karung. Petani lebih untung karena alat ini meminimalisir beras terbuang," tambahnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Stok Beras Gedung Bulog Jawa tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :