Rabu, 24/04/2024 02:01 WIB

Sikap Lepas Tangan Trump di Hong Kong Tuai Kritik

Sikap lunak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Hong Kong mulai menuai kritik.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping (Foto: AFP)

Washington, Jurnas.com - Sikap lunak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Hong Kong mulai menuai kritik.

Trump hingga detik ini lepas tangan terhadap massa protes pro-demokrasi di Hong Kong, tak melontarkan kritik terhadap China, dan bergeming saat intelijen AS menyebut ada pergerakan pasukan China ke perbatasan Hong Kong.

Para pengkritik di kedua sisi spektrum politik menuduh Trump meninggalkan kebijakan lama AS dalam mendukung gerakan demokrasi, dan memberi Beijing lampu hijau untuk campur tangan di salah satu pusat keuangan dan perdagangan paling penting di dunia.

Saat para pemrotes melawan polisi di bandara Hong Kong pada Selasa kemarin, yang berdampak pada pentupan sebagian lalu lintas udara, Trump tampak ambivalen. Dia mengatakan kepada awak media bahwa situasi Hong Kong "sangat rumit."

"Saya harap ini berhasil untuk semua orang, termasuk China. Saya harap ini berhasil dengan damai, tidak ada yang terluka, tidak ada yang terbunuh," kata Trump dilansir dari AFP pada Rabu (14/8).

Tak lama setelah itu, Trump mengunggah cuitan di Twitter bahwa intelijen AS "telah memberi tahu kami bahwa Pemerintah China memindahkan pasukan ke perbatasan Hong Kong."

"Semua orang harus tenang dan aman!" tulis Trump menulis, bersamaan dengan me-retweet video truk militer di kota Shenzhen, China.

Pemimpin AS itu juga tidak memiliki kata-kata yang mendukung para demonstran, setelah Hong Kong mengalami krisis terbesar sejak Inggris menyerahkan bekas koloninya ke China pada 1997.

Setelah lebih dari empat bulan protes, pemerintahannya terutama menyerukan kedua pihak untuk menghindari kekerasan, sambil membantah tuduhan Beijing atas campur tangan AS.

"Trump berpihak pada kedua belah pihak dalam protes Hong Kong. Hampir tidak memiliki profil dalam keberanian," kata Nicholas Burns, seorang mantan diplomat senior AS yang sekarang di Harvard University Kennedy School.

"Satu-satunya sisi AS harus berada di adalah hak-hak demokratis untuk rakyat Hong Kong."

KEYWORD :

Amerika Serikat Donald Trump Demo Hong Kong




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :