Jum'at, 26/04/2024 04:38 WIB

Presiden Maduro Kembali Ajak Tokoh Oposisi Dialog

Baik Maduro dan Guaido sudah mengirim perwakilan ke putaran pembicaraan di Norwegia, yang mulai menjadi penengah antara kedua pihak, pada Mei. Namun, pertemuan itu berakhir tanpa kesepakatan apa pun.

Nicolas Maduro (Foto: Reuters)

Caracas, Jurnas.com - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro kembali menyatakan ingin berdialog dengan tokoh oposisi, Juan Guaido untuk mengakhiri kebuntuan politik di Caracas.

Pada pertemuan para pejabat tinggi militer di parade militer di ibu kota Caracas, Maduro memperbarui dukungannya untuk proses negosiasi yang dimediasi oleh Norwegia antara pemerintahnya dan Guaido.

"Ada ruang bagi kami semua di Venezuele. Kami semua harus menyerahkan sesuatu untuk mencapai kesepakatan. Kami melihat ke surga, meminta perdamaian," kata Maduro dalam pidatonya di Caracas.

Baik Maduro dan Guaido sudah mengirim perwakilan ke putaran pembicaraan di Norwegia, yang mulai menjadi penengah antara kedua pihak, pada Mei. Namun, pertemuan itu berakhir tanpa kesepakatan apa pun.

Presiden Venezuela juga memuji parade pada Jumat (5/7) waktu setempat yang menandai tahun ke-208 kemerdekaan Venezuela dari Spanyol, sebagai sebuah demonstrasi kohesi yang sangat baik, disiplin, persatuan, dan fleksibilitas.

Semua cabang militer, polisi dan agen keamanan lainnya, serta kelompok-kelompok sipil yang terkait dengan pemerintah Venezuela menghadiri pawai militer Maduro.

Ini terjadi saat Guaido mengadakan acara hari kemerdekaan terpisah, menyerukan para pendukung untuk berbaris menuju markas direktorat kontra intelijen militer di Caracas, tempat kapten angkatan laut Rafael Acosta meninggal dalam tahanan bulan lalu.

Venezuela berada dalam kekacauan politik beberapa bulan terakhir, terutama setelah tokoh oposisi yang didukung AS secara sepihak menyatakan dirinya sebagai "presiden sementara" pada Januari.

Washington mendukung upaya Guaido untuk menggulingkan Maduro. Gedung Putih meningkatkan dukungan terhadap kudeta Guaido yang gagal untuk menyulut kekacauan di seluruh Venezuela pada akhir April.

AS juga menyerukan penarikan prajurit Rusia dari Venezuela. Rusia memiliki sekitar 1.000 pakar militer di sana sebagai bagian dari perjanjian pertahanan bersama.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan, Moskow memiliki rencana untuk mengambil langkah-langkah untuk memperkuat angkatan bersenjata Venezuela.

"Saya ingin menggarisbawahi bahwa saya berbicara secara khusus tentang bekerja dengan peralatan yang dikirim ke sana," kata Ryabkov dilansir dari RIA pada Jumat (5/7).

KEYWORD :

Konflik Venezuela Juan Guaido Nicolas Maduro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :