Jum'at, 19/04/2024 01:59 WIB

Lokana, Varietas Baru Bawang Merah dengan Produktivitas 20 Ton per Hektare

Karakter buahnya cenderung lebih lonjong dibanding kedua varietas tersebut yang bentuknya lebih bulat.

Petani tampak sedang panen bawang merah (Foto: Ist)

Bantaeng - Jurnas.com - Lakona, Varietas baru yang siap meramaikan keragaman jenis bawang merah Indonesia. Meski belum dilepas sebagai bibit unggul, bawang ini sudah dikembangkan secara luas petani di wilayah Kecamatan Uluere, Erenmerasa dan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

"Awalnya petani bawang merah di sini mendatangkan benih dari Surabaya. Saat itu kami tidak tahu persis nama varietasnya namun ada sebagian yang menyebutkan kemungkinan berasal Filipina," jelas salah satu petani, M. Nasir.

Dari keterangan yang diperoleh redaksi, setelah dikembangkan hampir dua dasarwarsa, jenis bawang merah ini telah beradaptasi dengan lingkungan lokal.

Perwakilan dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB, Sobir, menyatakan, calon varietas asal Bantaeng ini secara fisik memiliki perbedaan dengan varietas super phillip ataupun batu ijo. Karakter buahnya cenderung lebih lonjong dibanding kedua varietas tersebut yang bentuknya lebih bulat.

"Satu lagi yang lebih menarik dari calon varietas ini adalah potensi produksinya dapat mencapai lebih dari 20 ton per hektare umbi kering. Provitas ini jauh melampaui dari provitas super philip yang rata-rata 17,6 ton per hektare umbi kering maupun batu ijo yang berkisar 18,5 ton per hektare," jelas Sobir.

Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman mengungkapkan komitmennya untuk mempercepat proses pendaftaran bawang merah lokana.

"Melihat potensi dan prospek pengembangannya, kami melihat bahwa calon varietas lokana ini memiliki keunggulan kompetitif dan komperatif sebagai varietas bawang merah. Salah satu pilihan khususnya yang dapat ditanam di daerah dataran medium sampai tinggi," ujar Sukarman saat berkunjung Desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere.

Sukarman meyakinkan, Tim Penilai dan Pendaftaran Varietas Hortikultura akan terus mendorong dan memfasilitasi percepatan pelepasan calon varietas ini menjadi varietas.

"Sehingga bisa digunakan secara luas tidak hanya di wilayah Bantaeng tetapi juga di berbagai tempat sentra produksi bawang merah di Indonesia," imbuh Sukarman yang juga ketua TP2V Hortikultura itu.

Petani bawang merah dan masyarakat di Bantaeng menaruh harapan besar agar calon varietas ini dapat segera dilepas sebagai varietas baru. Dengan dilepasnya varietas ini tentunya selain memberikan kepastian usaha bawang merah, juga akan menjadi ikon baru kebanggaan daerah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng, Rahmania menyampaikan harapan dan keinginannya agar pemerintah provinsi dan pusat dapat memfasilitasi proses pendaftaran dan pelepasan calon varietas asli daerahnya.

"Kami memohon dukungan Dinas Pertanian Provinsi dalam hal ini BPSB Sulsel, PKHT IPB dan tentunya Tim TP2V Direktorat Perbenihan Hortikultura untuk membantu percepatan pendaftaran dan pelepasan lokana ini. Kami segera melengkapi atau memperbaiki dokumen pengajuan calon varietas sekiranya dalam pengajuannya masih terdapat dokumen yang dirasa kurang lengkap," paparnya.

KEYWORD :

Bawang Merah Lokana Sulawesi Selatan Bantaeng




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :