Sabtu, 20/04/2024 13:52 WIB

GDP Indonesia Diproyeksikan Ungguli Italia dan Kanada pada 2032

Rizal menjelaskan bahwa pada periode 1990-2017, 10 besar Negara berdasarkan nilai ekspor barang dan jasa mengalami sejumlah perubahan.

Kemenko Maririm menggelar Dialog Nasional bertajuk Industrialisasi dan Pemindahan Ibu Kota Negara di Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Jakarta, Jurnas.com - Gross Domestic Product (GDP) Indonesia diproyeksikan akan mengungguli Italia dan Kanada pada tahun 2032.

“Tapi ini bergantung pada industrialisasi kita, kesiapan kita. Makanya tidak bisa hanya dengan sumber daya alam. Harus ada industri dan SDM” kata Ahli Industrialisasi, Rizal Ruswito dalam Dialog Nasional Reindustrialisasi di Auditorium BPPT, Jakarta, kemarin.

Rizal menjelaskan bahwa pada periode 1990-2017, 10 besar Negara berdasarkan nilai ekspor barang dan jasa mengalami sejumlah perubahan. Kemudian pada 3 tahun terakhir periode tersebut, China mengambil alih posisi Amerika Serikat sebagai Negara eksportir terbesar di Dunia.

“kita lihat Korea dan China tidak berdasarkan Sumber Daya Alam, tapi memberikan value edit. Mereka membuat produk dan membuat merk/brand. Sehingga mereka masuk ke pasar retail” terang Rizal.

Menurut Rizal, Negara-negara dengan nilai GDP yang tinggi mendasarkan kekuatannya pada penguasaan teknologi dan industri.

Rizal juga menambahkan Negara-negara tersebut umumnya mendorong globalisasi dari produk masing-masing, hal tersebut lah yang memberikan value yang paling tinggi.

“Produk kita (Indonesia) sebenarnya sudah jalan-jalan," katanya.

PT DI dengan produknya CN235 sudah bisa ekspor di Afrika, Thailand, bahkan lebih diterima diluar (negeri) dari pada dalam negeri. INKA juga sudah bisa mengekspor gerbong ke Bangladesh, dan juga Afrika. Kemudian PT PAL juga sudah bisa mengeskpor ke Filipina.

"Ini menunjukan kalo kita bisa. Hanya saja memang butuh orcestratic action, dan perencanaan yang terintegrasi,” imbuh Rizal.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin mengatakan topik industrialisasi ini menjadi penting, ketika isu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), berikutnya bicara tentang Sumber Daya Manusia (SDM) dan ekonomi nilai tambah.

Ridwan menambahkan bahwa Menko Bidang kemaritiman, Luhut Pandjaitan telah mengarahkan untuk mempelajari bagaimana China melakukan industrialisasi.

"Apa yang mereka lakukan dan pembelajaran apa yang bisa kita dapatkan” kata Ridwan.

KEYWORD :

Industrialisasi Kemenko Maritim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :