Jum'at, 26/04/2024 18:30 WIB

Empat Keuntungan Berkunjung ke Museum Pertanian

Museum Pertanian menghadirkan berbagai dimensi. Di antaranya pertanian di masa penjajahan.

Salah satu alat bajak tradisional yang ada di Museum Pertanian

Bogor, Jurnas.com - Jika ingin mengetahui sejarah pertanian, ragam komoditas dan wilayah sentra komoditas andalan di Indonesia, maka datanglah ke Museum Pertanian yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No 98 Bogor, Jawa Barat.

Mantan Wakil Menteri Pertanian (Mentan), Rusman Heriawan, menerangkan, ada empat dimensi yang ditawarkan museum yang dikalim terbesar se Asia Tenggara, di antaranya dimensi kedaerahan.

"Dalam museum ini kita melihat kultur karena pertanian emang budaya Indonesia. Misalnya, kita dapat melihat lumbung dari Toraja, dari Jawa Barat dan lain-lain," jelas Rusman.

Selanjutnya, papar Rusman, museum yang akan diintegrasikan wali kota Bogor sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Hujan ini juga memiliki dimensi sejarah dari zaman Hindia Belanda hingga sekarang.

"Kalau kita beranjak ke lantai 2 dari museum ini, kita akan melihat peta perkembangan pertanian Indonesia dari era kolonial (VOC dan Pemerintah Belanda) sejak 1600 hingga 1945 dan juga perkembangan pertanian pada era setelah kemerdekaan," jelasnya.

Pembangunan Meseum Pertanian yang digagas Mentan periode 1993-1998, Sjarifuddin Baharsjah, juga menghadirkan dimensi komoditas Indonesia yang diilustrasikan dalam bentuk diorama pengolahan lahan sawah, rumah petani hingga alat pertanian.

"Dimensi ke empat adalah dimensi teknologi dari mulai dari membajak sawah menggunaman kerbau, hingga penggunaan drone, market smart farming dan traktor tanpa awak yang menggunakan sistem GPS berbasis Real Time Kinematika," jelasnya.

Rusman mengatakan, jantung dari Museum Pertanian ini adalah Connecting the Past to the Future agar generasi mengetahui paling tidak yang dikonsumsi selama ini berasal dari alam Indonesia.

"Jangan sampai generasi muda kita tidak tahu persoalan pertanian. Jangan-jangan setiap hari kita makan cokelat tapi tidak mengenali buah cokelat itu seperti apa. Jangan-jangan setiap hari kita makan beras setiap hari tapi tidak tahu pohon padi," ujarnya.

"Inilah sebetulnya mulianya museum ini untuk memperkenalkan kepada ganerasi berikutnya bahwa kita ini dari dulu juga pertanian," pungkas Rusman.

KEYWORD :

Museum Pertanian Jawa Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :