Kamis, 02/05/2024 04:45 WIB

Mantra AS untuk Netahanyu Jelang Pemilu Israel

Netanyahu berterima kasih kepada Pompeo atas sikap kuat pemerintahan Trump terhadap Iran, yang Israel anggap sebagai ancaman eksistensial.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo (Foto: IRNA)

Yerusalem, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Yerusalem, beberapa minggu sebelum pemilihan Israel. Keduanya saling mengapresiasi dan berjanji akan melawan agresi Iran.

Kunjungan Pompeo yang berlangsung pada Rabu (20/3) secara luas dipandang sebagai dorongan bagi kepala Likud di puncak kampanye pemilihan ulang yang ketat.

Perdana menteri Israel, yang menghadapi tantangan pemilihan yang keras dari mantan kepala militer dan serangkaian tuduhan korupsi, berulang kali berusaha memusatkan perhatian pada catatan kebijakan luar negerinya dan hubungan dengan Presiden AS, Donald Trump.

Dalam konferensi pers, Pompeo dan Netanyahu tidak menyebutkan kampanye pemilihan Israel yang memanas.

Pompeo menggembar-gemborkan konferensi Timur Tengah bulan lalu di Polandia, di mana dia mengatakan puluhan negara membahas cara "untuk menghentikan amukan regional Iran".

Ia menuduh para pemimpin Iran mencari "pemusnahan dan penghancuran" Israel dan berjanji melanjutkan dukungan Amerika untuk negara itu.

"Dengan ancaman seperti itu yang menjadi realitas sehari-hari kehidupan Israel, kami mempertahankan komitmen kami yang tak tertandingi terhadap keamanan Israel dan dengan kuat mendukung hak Anda untuk membela diri," kata Pompeo.

"Orang-orang Israel harus memiliki keyakinan bahwa Trump, yang dijadwalkan untuk menyajikan rencana perdamaian setelah pemungutan suara Israel, akan mempertahankan `ikatan dekat` dengan Israel."

"Saya tahu Anda dan presiden memiliki hubungan kerja yang luar biasa. Ia mengirimku ke sini untuk membangun itu dan mewakilinya di sini," tegas Pimpro.

Di tempat yang sama, Netanyahu berterima kasih kepada Pompeo atas sikap kuat pemerintahan Trump terhadap Iran, yang Israel anggap sebagai ancaman eksistensial.

Pemimpin Israel itu mengatakan telah dengan erat pemerintah AS untuk mengembalikan agresi Iran di kawasan itu dan di seluruh dunia. Ia juga menyambut baik penarikan AS dari perjanjian nuklir internasional dengan Iran tahun lalu, serta sanksi keras yang dijatuhkan Washington pada Teheran.

"Tekanan ini berhasil. Kita perlu meningkatkannya. Kita perlu mengembangkannya," ungkap Netahanyu.

Netanyahu adalah salah satu pendukung Trump terkuat di panggung global. Sejak menjabat, Trump telah menjungkirbalikkan kebijakan AS dan mengambil serangkaian langkah yang disambut baik oleh Israel, terutama dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS di sana dari Tel Aviv.

Langkah kontroversial mendorong para pemimpin Palestina memutuskan hubungan dengan Gedung Putih, dan menolak AS sebagai perantara dalam proses perdamaian Israel-Palestina yang terhenti.

Pompeo tiba di Yerusalem setelah mampir terlebih dahulu di Kuwait, di mana ia menyerukan penyelesaian krisis Teluk yang sedang berlangsung antara Qatar dan empat negara Arab lainnya.

Kuwait telah berupaya menengahi penyelesaian krisis.

Pompeo mengatakan perselisihan yang telah mengguncang Dewan Kerjasama Teluk selama hampir dua tahun menghambat upaya untuk memerangi ancaman regional, termasuk Iran.

KEYWORD :

Pemilu Israel Amerika Serikat Mike Pompeo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :