Jum'at, 26/04/2024 16:50 WIB

Masalah Rambut yang Sering Ditemui pada Bayi

Kecepatan pertumbuhan rambut berbeda-beda pada bayinya sesuai umur, jenis kelamin, kecukupan nutrisi, dan faktor genetik. 

Ilustrasi Shampoo Bayi

Jakarta, Jurnas.com - Seperti yang diketahui, fase pertumbuhan rambut itu terdiri dari fase tumbuh, fase istirahat, dan fase lepas.

Setiap helai rambut mungkin berada pada fase pertumbuhan yang berbeda sehingga sering tampak ada area kulit kepala bayi yang agak jarang rambutnya, sementara bagian lain tampak lebat.

Memotong ataupun tidak memotong rambut tidak mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ataupun membuat rambut tampak “lebih tebal”.

Bayi yang sudah lebih besar, rambut boleh dicukur sesuai kebutuhan. Misalnya, ketika rambut sudah terlalu panjang sehingga menutupi mata atau mengganggu anak bergerak dan bermain.

Saat potong rambut, pastikan keamanan dan kenyamanan anak. Hindari membuat anak ketakutan dan pastikan kebersihan alat-alat yang digunakan seperti gunting, pisau cukur, dan sisir.

Tujuan potong rambut adalah menjaga kebersihan kulit kepala. Rambut bayi sebaiknya dikeramas 2-3 hari sekali menggunakan sampo yang sesuai. Tidak disarankan untuk keramas tiap hari karena dapat menghilangkan lapisan lemak kulit kepala dan menyebabkan kulit kering.

Berikut dua masalah rambut yang kerap dialami bayi:

1. Rambut rontok

Walaupun jarang, penyakit tertentu dapat sebabkan kerontokan rambut pada bayi, misalnya infeksi kulit karena jamur atau gangguan hormon.

Konsultasikan kepada dokter apabila bayi mengalami kerontokan rambut hebat setelah usia lebih dari enam bulan.

Menurut Dr. Robert Soetandio, Sp.A – Dokter Spesialis Anak beberapa bayi sejak lahir memiliki rambut yang sangat halus, sehingga terlihat seperti gundul. Hal ini pun masih dapat normal, namun apabila ada keraguan berkonsultasilah dengan dokter.

"Pada bayi yang memiliki rambut sangat tipis ini umumnya pertumbuhan rambut yang agak tebal baru akan tampak setelah usia satu tahun," ujar dokter
dari Rumah Sakit Awal Bros Tangerang ini.

Kemudian untuk membantu merangsang pertumbuhan rambut bayi yang sehat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit kepala. Kulit kepala bayi dapat dibersihkan dengan shampo khusus untuk bayi yang lembut dan tidak mengiritasi kulit kepala.

Rambut yang sehat tidak terlepas dari pemenuhan nutrisi lengkap seimbang. Bayi hingga usia enam bulan mendapat cukup nutrisi dari ASI. Ketika ia mulai diberi makanan pendamping ASI penting untuk memperhatikan kecukupan makro dan mikronutrien.

“Dengan mencukupi kebutuhan nutrisi dan perawatan kulit kepala yang baik maka diharapkan bayi dapat memiliki rambut yang sehat pula,” ungkap dokter Robert.

2. Kerak pada kulit kepala bayi

Beberapa bayi memiliki kerak di kulit kepala yang sering disebut cradle cap atau dermatitis seboroik. keadaan ini muncul sebagai lapisan atau serpihan berwarna kuning berminyak yang menempel pada kulit kepala.

Dr. Robert menerangkan kondisi ini kadang baru disadari ketika rambut bayi dicukur hingga botak. Cara mengatasinya saat mandi, bersihkan kulit kepala dengan shampo khusus bayi dalam gerakan memijat berputar secara lembut selama dua sampai tiga menit sebelum dibilas dengan air bersih.

Sisa kulit yang menempel di rambut dapat disisir secara perlahan. Kerak dari cradle cap akan berangsur-angsur menghilang seiring dengan waktu. Karena salah satu penyebabnya adalah alergi, gunakanlah sampo hipoalergenik.

KEYWORD :

Perawatan Rambut Rambut Bayi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :