Sabtu, 20/04/2024 14:04 WIB

Kuota Bidikmisi 2019 Ditambah 40.000 Penerima

Jumlah ini meningkat 44 persen dibandingkan tahun lalu dengan pengalokasiannya untuk perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta termasuk vokasi dan mahasiswa ongoing yang dinilai layak.

Konferensi pers beasiswa bidikmisi

Jakarta – Kuota beasiswa bidikmisi 2019 bertambah. Bila tahun sebelumnya berjumlah 90.000 penerima, tahun ini dinaikkan hingga 40.000 menjadi 130.000 penerima, dengan anggaran Rp858 miliar.

Jumlah ini meningkat 44 persen dibandingkan tahun lalu dengan pengalokasiannya untuk perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta termasuk vokasi dan mahasiswa ongoing yang dinilai layak.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Prof. Ismunandar mengatakan, kenaikan ini semakin membuka peluang belajar di perguruan tinggi, namun memiliki keterbatasan ekonomi.

Sebab sudah terbukti alumni penerima beasiswa bidikmisi mampu berkarir sukses di dunia industri maupun wirausaha.

“Kami ingin lebih banyak lagi masyarakat mendapatkan itu (beasiswa). Maka, tahun ini ada peningkatan kuota,” ujar Ismunandar kepada awak media pada Senin (14/1) siang.

Selain menambah kuota bidikmisi, tahun ini juga ada alokasi program profesi guru (PPG), selain profesi dokter, dokter gigi, dokter hewan, ners, dan apoteker yang sudah ada sebelumnya.

“Kemristekdikti juga menambah alokasi penerima bidikmisi khususnya mahasiswa difabel,” lanjutnya.

Sementara Direktur Kemahasiswaan Didin Wahidin mengatakan, proses validasi mahasiswa tidak lagi menggunakan SKTM (surat keterangan tidak mampu). Pasalnya, SKTM dewasa ini terlalu mudah diperoleh dan rentan disalahgunakan.

Karena itu, Kemristekdikti mengacu pada data siswa yang ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kementerian Sosial (Kemsos), dan juga melibatkan penerima bidikmisi sebelumnya sebagai agen validator.

“Tahun ini kami melakukan sinkronisasi antara Kemdikbud dan Kemsos. Data siswa tidak mampu di Kemdikbud menjadi acuan pertimbangan layak atau tidak,” terang Didin.

“Bagi yang punya KIP (Kartu Indonesia Pintar), kami sudah sepenuhnya percaya pada Kemdikbud dan Kemsos,” imbuhnya.

Penerima beasiswa bidikmisi pada 2019 akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup sebesar Rp700.000. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya, di mana penerima mendapat Rp650.000 per bulan.

KEYWORD :

Beasiswa Bidikmisi Dirjen Belmawa Prof Ismunandar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :