Kamis, 25/04/2024 17:32 WIB

Mendikbud Klaim 1.400 Sekolah 3T Sudah Terakses Internet

Capaian positif ini menurutnya dapat mengurangi kesenjangan dalam penyediaan akses dan pendidikan berkualitas, untuk populasi atau daerah yang terisolasi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy

Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut sebanyak 1.400 sekolah yang berada di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) sudah dapat mengakses internet.

Capaian positif ini menurutnya dapat mengurangi kesenjangan dalam penyediaan akses dan pendidikan berkualitas, untuk populasi atau daerah yang terisolasi.

Dan dalam hal ini, pemerintah telah menyediakan akses informasi, komunikasi, dan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil dan pedesaan, melalui program Universal Service Obligation (USO), dan pelatihan rumah belajar ke guru di daerah.

“Untuk melaksanakan program di atas, kami bermitra dengan Kemenkoinfo, dan juga dengan sektor swasta, dengan memberikan program yang disebut Bantuan TIK untuk Sekolah di Wilayah 3T,” kata Muhadjir dalam kegiatan International Symposium On Open, Distance and E-Learning 2018 (ISODEL), bertajuk `Making Education 4.0 for Indonesia` di Bali.

“Hingga tahun ini, lebih dari 1.400 sekolah di daerah terpencil hampir di semua provinsi telah terhubung dengan akses internet,” imbuhnya.

Ditambahkan oleh Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Gogot Suharwoto, terdapat tiga tantangan pembelajaran di era 4.0. Pertama, kesenjangan geografis.

Menurut Gogot, Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kepulauan. Kesenjangan pun sangat tampak ketika membandingkan antara desa dengan kota.

“Mulai dari kota dan desa terpencil tentu luar biasa bedanya,” tutur Gogor, sembari memberikan penekanan bahwa TIK sangat berperan untuk mengatasi persoalan ini.

Tantangan lainnya yakni kesenjangan kompetensi guru. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh pihaknya, ditemukan bahwa hanya 40 persen guru non-TIK yang siap mengajar dengan teknologi 4.0.

“Kami punya datanya by name, dan kompetensi mereka seperti apa,” tandasnya.

ISODEL 2018 diikuti 877 peserta, terdiri dari guru dan tenaga pendidikan, Unit Pelaksana Teknis Kemendikbud, civitas perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri, serta pemerhati pendidikan lainnya tersebut.

Kegiatan hasil kerjasama antara Kemendikbud, Universitas Terbuka, UNESCO, ICDE, SEAMEO Centre, dan IDLN ini dilaksanakan untuk memberikan wawasan baru, gagasan, pengalaman, dan praktik terbaik tentang cara mengintergrasikan TIK dalam pendidikan.

KEYWORD :

Daerah 3T Akses Internet Mendikbud Muhadjir Effendy




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :