
Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memprediksi adanya aliran uang suap PLTU Riau ke Partai Golkar. Meski hingga saat ini belum dapat dibuktikan secara hukum.
Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan mengatakan, pihaknya sudah memprediksi sejak awal terkait adanya dugaan aliran dana suap PLTU Riau ke partai pimpinan Airlangga Hartarto itu."Dari awal saya sudah katakan prediksi itu ada (aliran uang suap PLTU Riau ke Golkar), tapi sampai sekarang kita belum bisa membuktikan. Tapi prediksi itu ada," kata Basaria, ketika dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (19/9).Meski demikian, kata Basaria, hingga saat ini penyidik KPK masih mencari bukti terkait adanya aliran uang ke Munaslub Golkar yang saat itu memenangkan Airlangga. Menurutnya, tanpa ada dua alat bukti, KPK tidak bisa menjerat Golkar.Baca juga.. :
Kata Basaria, jika penyidik KPK telah menemukan bukti tersebut, maka bisa saja Golkar dapat dijerat dengan pasal korporasi. "Nanti akan dipikirkan kalau sudah ada," kata Basaria.Diketahui, Partai Golkar mengembalikan uang senilai Rp700 juta terkait kasus suap PLTU Riau-1 ke KPK. Pengembalian uang itu menjadi bukti dugaan keterlibatan Partai Golkar.