Jum'at, 19/04/2024 22:23 WIB

Mirisnya Perayaan Lebaran di Amerika

Namun pada tahun ini, sekolah di New York resmi menetapkan Hari Raya Idul Fitri sebagai libur nasional. Sementara setelah salat Id, biasanya mereka akan mengunjungi keluarga atau makan di restoran.

Ilustrasi Muslim Amerika Serikat (AP/Julie Jacobson)

Jakarta – Merayakan Idul Fitri di negara Barat sedikit berbeda dari perayaan di seluruh negara Muslim di dunia. Di negara ini, sekolah, kantor-kantor pemerintahan dan swasta tidak libur, sehingga kaum Muslim akan mengambil cuti atau izin satu hari untuk merayakan Idul Fitri.

Namun pada tahun ini, sekolah di New York resmi menetapkan Hari Raya Idul Fitri sebagai libur nasional. Sementara setelah salat Id, biasanya mereka akan mengunjungi keluarga atau makan di restoran.

Sebelum ada kebijakan libur pada hari lebaran di Amerika, perayaan lebaran memang tidak semeriah di Asia karena Idul Fitri sebelumnya bukan hari libur nasional. Saking ‘flat-nya’ terkadang umat Islam di negara Paman Sam ini tidak tahu persis waktu masuknya Idul Fitri. Memang pada saat shalat Idul Fitri tampak ribuan umat Islam keluar rumah untu meninaikan shalat berjaah, kemudian bersalam-salaman, lalu kembali sepi.

Selain digilas kesibukan kerja hingga tidak ada penyambutan khusus terhadap datangnya hari lebaran, di Amerika memang belum mentradisi. Hal ini karena sebagian besar muslim Amerika adalah imigran dan pendatang yang dalam waktu tertentu kembali ke tanah air masing-masing.

Untuk mengetahui datangnya Ramadhan dan 1 Syawal biasanya hanya diperoleh melalui masjid dan komunikasi antar komunitas muslim melalui sarana telekomunikasi seperti telepon maupun internet berupa email atau website.

Setelah mengetahu masuknya tanggal 1 Syawal, biasanya akan bangun pagi-pagi, sarapan kemudian berangkat ke masjid, ballroom hotel atau lapangan untuk Shalat Id dengan mengenakan pakaian beragam sesuai asal pemakainya, misalnya yang dari Arab akan akan berjubah, yang dari Asia mengenaka stelan kemeja dan lainnya.

Selesai shalat, dilanjutkan dengan saling mengucapkan Happy Eid atau Eid Mubarak antar sesama jemaah Shalat Id, para kenalan dekat dan kaum kerabat, bersalam-salaman. Tidak ada ‘bedug’ apalagi takbir keliling. Tidak ada tradisi makan bersama. Selesai shalat, silaturahim kemudian kembali ke aktivitas masing-masing. Lebaran di Amerika seperti usai melaksanakan shalat jumat di tanah air. Meriah sejenak lalu hilang sepi karena penduduk kembali menyebar.

Meski demikian, biasanya pemerintah setempat memberi penghormatan kepada umat Islam yang berlebaran. Misalnya, Empire State Building di New York City, Amerika Serikat lampu-lampunya disetel memancarkan lampu-lampu berwarna hijau sebagai penghormatan terhadap hari raya Idul Fitri. Seperti yang mereka lakukan pada hari raya Idul Fitri sejak tahun 2007.

 

KEYWORD :

Lebran Idul Fitri Amerika Muslim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :