Selasa, 07/05/2024 20:29 WIB

Ancaman China Jika AS Naikkan Tarif Impor

China mengatakan komitmen untuk membeli lebih banyak barang-barang Amerika tidak akan terjadi jika Presiden Donald Trump

Ilustrasi China dan Amerika Melakukan kesepakatan (Foto: Xhinhua)

Jakarta - Pemerintah China mengatakan bahwa kemajuan perdagangan dengan Amerika Serikat dalam perdagangan akan terhapus jika tarif diberlakukan.

China mengatakan komitmen untuk membeli lebih banyak barang-barang Amerika tidak akan terjadi jika Presiden Donald Trump melaksanakan rencana revisi pekan lalu sebesar $ 50 miliar dalam tarif untuk produk-produk China.

"Hasil dari perundingan harus didasarkan pada prasyarat bahwa kedua pihak saling bertemu dan tidak akan terlibat dalam perang dagang," tulis sebuah pernyataan dilansir Xinhua.

"Semua hasil ekonomi dan perdagangan dari pembicaraan tidak akan berlaku jika AS memberlakukan sanksi perdagangan apa pun termasuk menaikkan tarif."

China membuat pernyataan setelah pembicaraan dengan delegasi AS yang dipimpin oleh Sekretaris Perdagangan di Beijing pada Sabtu dan Minggu.

Pada 19 Mei, China telah berjanji untuk mengimpor lebih banyak dari Amerika untuk mengurangi surplus perdagangan senilai $ 375 miliar dengan Amerika Serikat. Trump telah mengkritik kesenjangan perdagangan besar antara kedua negara.

Delegasi AS tidak berkomentar setelah pembicaraan tetapi Ross earler mengatakan bahwa pertemuan sejauh ini ramah dan jujur, dan mencakup beberapa topik yang berguna tentang barang ekspor tertentu.

China juga mengatakan tidak akan didorong untuk membuat perubahan besar pada kebijakan ekonominya.

"China ingin meningkatkan impor dari negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat China yang meningkat dan pertumbuhan ekonomi berkualitas tinggi negara itu," kata pernyataan itu.

Dia menambahkan bahwa "reformasi ekonomi dan keterbukaan, serta peningkatan konsumsi domestik, adalah strategi nasional China, dan langkah reformasi kami yang telah mapan tidak akan berubah."

KEYWORD :

China Trump Amerika




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :