Supianto | Selasa, 03/04/2018 07:40 WIB
Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (Foto: Reuters/Hamad I Mohammed)
Jakarta - Israel berhak untuk hidup damai di tanah mereka sendiri. Begitu kata pangeran putra mahkota Arab Saudi dalam wawancara yang diterbitkan pada Senin di majalah Amerika Serikat The Atlantic.
"Saya yakin orang Palestina dan Israel memiliki hak untuk memiliki tanah mereka sendiri. Tetapi perlu perjanjian damai untuk menjamin stabilitas bagi semua orang dan memiliki hubungan normal," kata Salman, dikutip dari Reuters, Selasa (3/4)
Untuk diketahui, Arab Saudi sejak dulu tak mengakui Israel. Ia mengatakan, normalisasi hubungan bergantung pada penarikan Israel dari tanah Arab yang dijara dalam perang Timur Tengah 1967.
"Kami prihatin nasib masjid suci di Yerusalem dan hak-hak rakyat Palestina. Ini yang kami khawatirkan. Kami tidak memiliki keberatan terhadap orang lain," kata Pangeran Mohammed yang saat ini mengunjungi Amerika Serikat.
Peningkatan ketegangan antara Teheran dan Riyadh telah memicu spekulasi bahwa kepentingan bersama dapat mendorong
Arab Saudi dan
Israel untuk bekerja sama melawan apa yang mereka lihat sebagai ancaman umum Iran.
"Ada banyak kepentingan yang kami bagi dengan
Israel dan jika ada perdamaian, akan ada banyak kepentingan antara
Israel dan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk," Pangeran Mohammed menambahkan.
Arab Saudi membuka wilayah udaranya untuk pertama kalinya ke penerbangan komersial ke
Israel bulan lalu, dimana seorang pejabat
Israel memuji sebagai bersejarah setelah dua tahun upaya.
Pada November, seorang anggota kabinet
Israel mengungkapkan kontak terselubung dengan
Arab Saudi, pengakuan yang jarang. Meski begitu hubungan tersebut disangkal oleh Riyadh.
Arab Saudi mengutuk langkah Presiden
Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota
Israel tahun lalu, tetapi para pejabat Arab mengatakan, Riyadh dan
Amerika Serikat sedang melakukan strategi untuk rencana perdamaian
Israel-Palestina yang masih dalam tahap awal fase pengembangan.
KEYWORD :
Israel Arab Saudi Amerika Serikat