Jum'at, 26/04/2024 16:38 WIB

Hidayat Nur Wahid: Dua Tokoh Sumbar Ikut Menyelamatkan NKRI

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan peristiwa itu sebagai Hari Bela Negara, yaitu tanggal 19 Desember 1948.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Sosialisasi Empat Pilar MPR di Padang, Sumatera Barat, Minggu (25/3).

Sumatera Barat - Dua peristiwa bersejarah di Sumatera Barat (Sumbar) menandakan ulama dan politisi Islam ikut menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dua tokoh dari Sumbar berperan besar menyelamatkan Indonesia dari dijajah kembali oleh Belanda.

"Pertama Sjafroedin Prawiranegara. Kedua, Mohammad Natsir. Keduanya tokoh Sumatera Barat yang menyelamatkan NKRI," kata Hidayat dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di Padang, Sumatera Barat, Minggu (25/3).

Hidayat mengungkapkan peristiwa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) merupakan peristiwa yang sangat penting. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan peristiwa itu sebagai Hari Bela Negara, yaitu tanggal 19 Desember 1948.

Sjafroedin Prawiranegara berasal dari Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslim Indonesia). Waktu itu ia adalah Menteri Perbendaharaan Negara. Sjafroedin menyelamatkan Indonesia agar tidak jatuh ke tangan Belanda. Pada waktu itu ibukota Jogyakarta dikuasai Belanda. Bung Karno, Bung Hatta, dan Sutan Sjahrir, berada dalam tahanan.

"Sjafroedin Prawiranegara mendapat telegram dari A.R. Baswedan agar melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Indonesia. Kemudian pada 19 Desember Sjafroedin mendeklarasikan berdirinya pemerintah darurat Indonesia di Bukittinggi hingga PBB mengumumkan Indonesia masih ada dan tidak berada di bawah penjajajan Belanda," papar Hidayat.

Tokoh kedua yang menyelamatkan Indonesia adalah Mohammad Natsir. Ketua Fraksi Partai Masyumi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Serikat (RIS) ini mengembalikan RIS menjadi NKRI melalui mosi integral pada 3 April 1950 untuk kembali pada sistem integral Indonesia.

"Moh Natsir tidak rela Indonesia dipecah belah. Mosi integral diterima Bung Hatta dan Bung Karno memproklamasikan kembali Indonesia pada 17 Agustus 1950," kata Hidayat.

Peran Sjafroedin Prawiranegara dan Moh Natsir dalam menyelamatkan Indonesia,  lanjut Hidayat, menunjukkan partai Islam dan umat Islam dalam sejarah Indonesia. "Anak muda perlu memahami sejarah ini karena hal ini sering ditutup-tutupi," ucapnya.

KEYWORD :

Warta MPR Hidayat Nur Wahid




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :