Cuitan Donald Trump soal tombol nuklir
San Francisco - Twitter Inc pada Jumat (6/1) mengulangi pendiriannya bahwa akun milik pemimpin dunia, seperti Presiden AS Donald Trump, mempunyai status khusus di jaringan media sosial. Pernyataan ini mendorong pengguna untuk kembali meminta perusahaan tersebut mengusir Trump.
"Memblokir pemimpin dunia dari Twitter atau menghapus Tweets kontroversial akan menyembunyikan informasi penting yang dapat dilihat dan diperdebatkan orang," kata Twitter dalam sebuah posting di sebuah blog perusahaan.Twitter telah mengatakan pada bulan September lalu bahwa "berita baru" harus dipertimbangkan terlebih dulu.Perdebatan mengenai semakin meningkat setelah Trump mengatakan melalui akun @realDonaldTrump pada hari Selasa bahwa dia memiliki tombol nuklir "jauh lebih besar" dan "lebih kuat" daripada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.Kritikus mengatakan bahwa tweet dan kehadiran Trump di jaringan membahayakan dunia dan melanggar larangan Twitter terhadap ancaman kekerasan. Beberapa pengguna memprotes di markas Twitter San Francisco pada hari Rabu.
Baca juga :
Elon Musk Tunjuk CEO Twitter yang Baru
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka meninjau ulang tweet para pemimpin dunia dan memberlakukan peraturan sesuai ketentuan yang berlaku."Tidak ada akun satu orang yang mendorong pertumbuhan Twitter, atau mempengaruhi keputusan ini," tambah perusahaan itu. Elon Musk Tunjuk CEO Twitter yang Baru
Baca juga :
Elon Musk Mengundurkan Diri Jadi CEO Twitter
Elon Musk Mengundurkan Diri Jadi CEO Twitter
Donald Trump Twitter