Jum'at, 26/04/2024 18:25 WIB

Mentan: Bentuk Koperasi yang Dikorporasikan

Caranya adalah koperasi dikorporasikan, ini dibuat perusahaan 20 persen, kemudian kerjasama, bisa 3 pabrik.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat berada di Provinsi Bengkulu

Bengkulu - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dihadapan para Bupati dan para Kadis Pertanian sewilayah Bengkulu meminta agar Pemerintah Bengkulu fokus kepada pengembangan tanaman perkebunan sawit, karet dan kopi. Fokus tiga komoditas dengan skala ekonomi, agar petani semakin tinggi pendapatannya.

"Fokus tiga komoditas akan memudahkan ahlinya memonitor dan mengawasi perkembangan tanaman tersebut", kata Menteri Amran dalam rapat Koordinasi Perbenihan/Perbibitan Wilayah Provinsi Bengkulu, Senin (18/9).

Menteri Amran mengatakan, dulu Indonesia  fokus pada pajale (padi, jagung dan kedelai) walau hanya kedelai yang produksinya rendah. Sekarang Indonesia telah swasembada beras, jagung tidak impor lagi dan bawang merah  kita sudah ekspor ke Thailand

"Indonesia sudah dua tahun ini tidak lagi mengenal musim paceklik, hingga kini pangan kita aman, stok beras 1.7 juta ton ada di Bulog," ujar Menteri asal Sulawesi Selatan ini.

Sebagai solusi untuk meningkatkan pendapatan petani, Menteri Pertanian menyarankan agar dibuat koperasi yang bentuknya dikorporasikan dari beberapa koperasi petani. "Caranya adalah koperasi dikorporasikan, ini dibuat perusahaan 20 persen, kemudian kerjasama, bisa 3 pabrik", ujar Amran.

Sehingga petani dapat mengelola usaha taninya dengan baik dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani itu sendiri karena dengan bentuk korporasi akan memudahkan berhubungan dengan bank dalam penambahan modal. "Rakyat harus menikmati, kita layani, dan setiap jeritan rakyat, kita harus hadir di tengah mereka, jangan biarkan mereka jalan sendiri", katanya lagi.

Menteri Pertanian juga meminta para Kepala dinas yang hadir agar terus membina petani untuk meningkatkan produksinya. Kondisi komoditas kopi yang saat ini Indonesia berada di urutan nomor 4 setelah Brazil, Kolombia, dan Vietnam.

Potensi kopi di Indonesia sangat mungkin untuk merajai dunia. "Dia (vietnam) produksi 3 ton, kita 0,6 ton, kalau ini naik 1 ton saja, kita masuk peringkat 2 dunia, karena luasan 1.2 juta ha, kalau kita naik (produktivitasnya) 1,5 ton, (jadi) 2 ton kita nomor 1 dunia, kita merajai kopi dunia",ujar Amran dengan yakin.

KEYWORD :

Menteri Pertanian Amran Sulaiman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :