Jum'at, 26/04/2024 18:04 WIB

Internasional

Transfer Manusia ke Mars pada 2030, Mungkinkah? Ini Cara NASA

Terbang dan hidup ke Mars bukan pekerjaan yang mudah. Selain mengangkut manusia, perjalanan menuju Mars hingga jenis pesawat yang akan digunakan juga harus menjadi perhatian khusus.

Interior di dalam pesawat luar angkasa (foto: Raw Story)

Amerika Serikat – Seiring dengan wacana perpindahan manusia ke Mars pada 2030 mendatang, disambut baik oleh Presiden AS Donald Trump. Bahkan, Trump meminta proyek itu diselesaikan sepuluh tahun lebih cepat, yakni pada 2020, bertepatan dengan habis masa jabatannya sebagai pemimpin AS.

Kabar ini diutarakan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ketika Peggy Whitson, salah astronot NASA yang sedang berada di stasiun luar angkasa ISS berbicara dengan Trump melalui sambungan telepon.

Lalu, mungkinkah misi ini terwujud? Terbang dan hidup ke Mars bukan pekerjaan yang mudah. Selain mengangkut manusia, perjalanan menuju Mars hingga jenis pesawat yang akan digunakan juga harus menjadi perhatian khusus. Kendati demikian, inilah langkah-langkah yang akan ditempuh oleh NASA demi merealisasikan perjalanan 2030 tersebut.

Pertama, NASA harus menyelesaikan pembuatan roket ukuran besar. Sebab, untuk perjalanan kali ini tidak hanya mengangkut satu atau dua astronot, melainkan sekelompok manusia. Selain itu, NASA juga harus memastikan selama perjalanan tidak ada penumpang yang mati akibat kekurangan oksigen, lemas, atau terkena radiasi luar angkasa.

Kemudian, NASA dituntut merancang desain ruangan roket yang ramah. Perjalanan Bumi dan Mars dapat memakan waktu hingga sembilan bulan. Ruangan yang tidak menarik dapat membuat orang bosan berdiam diri selama itu.

Nah, setelah tiba di Mars, NASA harus merancang komunikasi super cepat. Tidak hanya komunikasi, distribusi makanan juga harus diperhatikan. Sebab, penyaluran makanan di luar angkasa tidak semudah yang dilakukan manusia di Bumi. Jika makanan terkena radiasi, maka gizinya akan menurun.

Jarak antara Bumi dan Mars tidak dekat. Dengan demikian para antariksawan akan memilih kapan jarak kedua planet tersebut saling berdekatan. Berdasarkan hitungan kalender, Juli 2018 dan Oktober 2020 merupakan posisi terdekat Bumi dan Mars.

Demi mengantisipasi keadaan darurat, pesawat untuk kabur dari Mars juga penting untuk dipikirkan. Apalagi kondisi alam Mars belum bisa dipetakan secara utuh.

Terakhir, NASA harus menyiapkan dana sangat besar untuk proyek ini. Dikutip dari Raw Story, jika dihitung-hitung proyek akbar itu akan menelan biaya hingga 2 triliun dolar atau sekitar Rp 26.552.215.117.260.400

KEYWORD :

Unik Astronomi NASA Antariksa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :