Kementerian Kesehatan menyoroti masih banyak beredarnya promo iklan produk makanan minuman termasuk iklan susu kental manis (SKM).
Secara tidak langsung Kak Seto menyatakan iklan produk itu menyesatkan karena hanya mementingkan keuntungan industri yang dihasilkan melalui penjualan kepada para produsen tanpa memikirkan dampaknya bagi kesehatan anak.
Kementerian Kesehatan melalui Direktur Gizi, Ditjen Bina Gizi dan KIA Doddy Izwardy pernah menegaskan di media masa bahwa promosi produk Susu Kental Manis tidak sesuai dengan program Grakan Masyarakat Sehat (GERMAS) yang tengah digalakkan pemerintah.
Dalam aksi ini, juga dilakukan demo memanaskan SKM bersamaan dengan susu murni untuk menunjukkan kadar gula dalam SKM dan sifat susu murni jika dipanaskan.
Selain DKR, berbagai kalangan baik pemerintah maupun pemerhati anak sebenarnya juga telah menyuarakan keprihatinan atas promosi susu kental manis untuk konsumsi anak dan keluarga.
Aduan kepada KPI itu menempati urutan kedua terbanyak di bawah kasus penyehat tradisional.
Dibandingkan produk yang lain, iklan susu sebelum beredar harus melalui perizinan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Diprihatinkan semakin maraknya pangan yang tidak layak dikonsumsi oleh anak, namun diberikan sebagai pangan sehari hari.
Selain tentang kategori, hal lain yang menjadi perhatian adalah label dan iklan produk.
Gangguan kesehatan anak akibat asupan makanan dan minuman yang tidak tepat.