Rabu, 24/04/2024 19:04 WIB

Konsumsi Susu Kental Manis, Balita di Kendari Meninggal

Gangguan kesehatan anak akibat asupan makanan dan minuman yang tidak tepat.

Ilustrasi susu kental manis

Jakarta - Belum mereda persoalan gizi buruk di Asmat, Papua, Humas RS Bahtera Mas Kendari mengabarkan Arisandi, balita yang menderita gizi buruk akibat mengkonsumsi susu kental manis meninggal. “Dari 3 balita gizi buruk yang dirawat, 1 sudah boleh pulang. Yang satu meninggal,” ujar Masita, Humas RS Bahtera Mas, Kendari, Kamis (8/2).

Dikabarkan Masita, kondisi Arisandi sempat membaik setelah ditangani tim dokter RS Bahtera Mas. Tak hanya perawatan secara medis yang diberikan untuk Arisandi, sejumlah pegawai dan perawat pun turut memberikan pakaian yang layak serta bantuan makanan bergizi untuk keluarganya. Namun, kemudian kondisi Arisandi kembali memburuk hingga akhirnya meninggal. Penanganan gizi buruk memang tidak dapat bersifat instan. Setidaknya, butuh waktu 3 hingag 4 bulan agar kondisi anak dapat dikatakan stabil. 

Gangguan kesehatan anak akibat asupan makanan dan minuman yang tidak tepat, seperti mengkonsumsi susu yang seharusnya tidak diberikan untuk anak ini juga ditemukan di Batam. Vania, balita berusia 10 bulan beberapa waktu lalu di rawat du RS Embung Fatimah, Batam. Berdasarkan penuturan orang tua, Vania lahir secara normal dan sehat. Sejak lahir pun mendapat ASI. Asupan gizi utama ini terputus saat Vania berusia 4 bulan, saat sang ibu harus kembali bekerja. Kebutuhan nutrisi Vania akhirnya diberikan melalui susu kental manis. 

Mencegah persoalan serupa, Dinkes Kota Batam telah mengirimkan ahli gizi untuk mengedukasi orang tua terkait pemberian gizi anak. Sejumlah kelompok masyarakat pun mulai bergerak memutus mata rantai gizi buruk . Salah satunya Lembaga Amiz Zakat (LAZ) masjid Raya Batam pada Rabu (7/2) memberikan bantuan berupa susu formula, bubur biskuit khusus bayi dan uang tunai untuk membeli keperluan Vania. “Bantuan ini tidak banyak hanya Rp 1 juta, semoga bermanfaat untuk Vania,” ujar Direktur LAZ Masjid Raya Batam, Syarifudin.

Polemik susu kental manis yang tidak baik untuk anak telah dijelaskan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Melalui situs resminya www.idai.or.id, Dr. Damayanti, Sp.A(K), Ph.D, anggota UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik PP IDAI memaparkan kandungan susu kental manis yang tinggi gula dan  sedikit protein. Gula, apabila dikonsumsi secara berlebih oleh anak dapat beresiko bagi kesehatan mereka. 

“Salah satu jenis susu kental manis yang dijual secara komersil menuliskan dalam satu takar porsi (4 sendok makan) memasok 130kkal, dengan komposisi  gula tambahan 19 gram dan protein 1 gram. Jika dikonversikan dalam kalori, 19gram gula sama dengan 76kkal. Kandungan gula dalam 1 porsi susu kental manis tersebut lebih dari 50% total kalorinya, jauh melebihi nilai rekomendasi gula tambahan yang dikeluarkan oleh WHO,” jelas Damayanti.

KEYWORD :

Susu kental manis SKM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :