Dalam penerbangan panjang ini, para peneliti akan memantau efek pada penumpang dari perjalanan tanpa henti selama 19 jam.
Penerbangan itu sekaligus digunakan sebagai penelitian untuk melihat bagaimana perjalanan pesawat komersial terpanjang di dunia selama hampir 20 jam berdampak pada pilot, kru, dan penumpang.
Kebijakan ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh beberapa negara, karena penyebaran virus corona yang mematikan.
Selain memangkas, 15.000 staf lainnya akan cuti sementara, terutama pegawai pada sektor penerbangan internasional
Penerbangan ke negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang lebih rendah seperti Indonesia, Filipina, Thailand, dan Afrika Selatan akan dimulai kembali paling cepat mulai April 2022.
Qantas mengatakan pihaknya juga telah memasuki pembicaraan dengan LOGOS tentang potensi opsi pengembangan di masa depan untuk situs yang diakuisisi, termasuk kawasan khusus untuk maskapai dan penjualan lahan tambahan di dekat tempat yang dijual.
Qantas akan membawa kembali dua superjumbo Airbus SE A380 andalannya pada April, tiga bulan lebih awal dari yang direncanakan