Qantas Airlines (Foto: Time)
Sydney, Jurnas.com - Maskapai Qantas Airways sedang mempersiapkan penerbangan internasional ke negara-negara dengan tingkat vaksin tinggi, setelah mengalami kerugian tahunan yang lebih kecil sebesar US$1,26 miliar.
Maskapai yang mengandangkan armada internasionalnya pada Maret 2020 lalu itu berencana untuk membawa kembali lima dari 12 pesawat super-jumbo Airbus SE A380 mulai pertengahan 2022, untuk terbang ke Amerika Serikat dan Inggris, setahun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Ini menjadi angin segar bagi perjalanan di kawasan Asia-Pasifik, di mana perbatasan sebagian besar ditutup dan perjalanan internasional terhitung 95 persen di bawah tingkat sebelum Covid-19.
Pasca pengumuman rencana ini, dikutip dari Reuters pada Kamis (26/8), saham perusahaan naik 3,7 persen ke level tertinggi sejak April.
Sembaru menunggu keputusan pemerintah, Qantas memperkirakan penerbangan ke negara-negara dengan tingkat vaksin tinggi seperti Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Selandia Baru dapat dilanjutkan mulai pertengahan Desember.
Sedangkan penerbangan ke negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang lebih rendah seperti Indonesia, Filipina, Thailand, dan Afrika Selatan akan dimulai kembali paling cepat mulai April 2022.
"Salah satu yang paling tidak diketahui adalah persyaratan karantina untuk pelancong yang divaksinasi penuh yang memasuki Australia," kata Kepala Eksekutif Qantas Alan Joyce.
BI Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
"Jika berada di hotel selama 14 hari, tingkat permintaan akan sangat rendah. Periode yang lebih singkat dengan pengujian tambahan dan opsi untuk mengisolasi di rumah akan membuat lebih banyak orang bepergian," sambung dia.
Maskapai ini memperkirakan kapasitas internasional akan mencapai 30-40 persen dari tingkat pra-Covid pada kuartal ketiga, dan 50-70 persen pada kuartal keempat.
KEYWORD :Qantas Airways Indonesia Maskapai Penerbangan Perjalanan Internasional
