Jumlah warga yang mengungsi dari Tembagapura ke Timika hingga Senin mencapai 1.527 orang. Ribuan warga ini berasal dari Kampung Waa Banti, Kimbeli, Kali Kabur dan Banti
Inalum setidaknya mengeluarkan dana sekira US$3,85 miliar untuk mengakuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI).
Negara juga tidak boleh menggantungkan penerimaannya hanya pada sektor sumber daya alam
Kalangan dewan menilai janji pembangunan smelter oleh PT Freeport Indonesia hanya akal-akalan. Kesejahteraan tidak akan pernah terwujud.
Syarief Hasan menegaskan, hasil alam Papua tidak boleh hanya dinikmati oleh pihak investor luar.
Kehadiran PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, dinilai akan menjadi daya tarik industri-industri lain untuk ikut masuk ke kawasan tersebut.
Kita tidak hanya mendukung, tetapi juga terus mendorong tumbuhnya kawasan Industri berstatus KEK ke seluruh penjuru Indonesia. Tujuannya, supaya terjadi percepatan penyebaran dan pemerataan industri nasional.
PT Freeport menyampaikan secara langsung komitmennya untuk membangun smelter di Gresik. Hal ini sudah menjadi kesepakatan. Untuk itu semua harus dipastikan on the track.
Ia memastikan, tidak akan ada limbah yang terbuang dari proses olahan Smelter di Gresik, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan Smelter di "Kota Santri" tersebut.
Kini saat yang tepat bagi PTFI untuk menyelesaikan PR yang sudah berlangsung lebih dari lima tahun tersebut. Pemerintah juga harus segera ambil tindakan untuk memfasilitasi penyelesaian masalah ini. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Apalagi sekarang ini kondisi PTFI sedang bagus-bagusnya.