Nilai kerugian materil yang diderita oleh tiga korban jika diakumulasi jumlahnya kurang lebih sekitar Rp1 Miliar
Selain keberadaan dokter yang belum merata, tantangan lainnya mewujudkan visi Indonesia Sehat 2045 yakni harus membuat industri alat kesehatan (Alkes) dalam negeri semakin tumbuh.
Ada beberapa alasan dan pertimbangan kenapa dua surat tersebut layak dicabut. Pertama, dua alat kesehatan yakni USG 2D dan Antropometri Kit adalah sarana penunjang utama sekaligus implementasi program penurunan angka kematian ibu dan bayi serta penurunan stunting di Indonesia.
Pengiriman tahap kedua bantuan obat-obatan esensial dan alkes dari Indonesia tersebut telah tiba di bandara internasional Sri Lanka, Bandaranaike International Airport (BIA) di Katunayake.
Dukungan Pemerintah dengan membeli Alkes dalam negeri di tingkat nasional dan daerah, bisa menjadi tahap awal untuk meningkatkan kualitas produk lokal.
Kebutuhan alkes semakin besar seiring masifnya pembangunan Rumah Sakit
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, setidaknya sudah ada 358 jenis Alkes yang diproduksi di dalam negeri, dan 79 jenis Alkes yang menjadi substitusi/pengganti produk impor.
Kemandirian alkes dan farmasi, termasuk dalam hal ini testing instrumen (PCR kits) dan peralatan di Faskes, obat-obatan hingga ketersediaan vaksin penting disiapkan pemerintah seiring pencabutan status pandemi.