Peningkatan literasi di Indonesia membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, baik yang ada di pusat maupun daerah.
Membaca tidak sekedar membuka cakrawala berpikir namun merangsang keingintahuan sehingga muncul keinginan untuk melakukan.
Perpustakaan sebagai penyedia informasi, harus tetap eksis dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Bunda literasi diharapkan dapat menjadi role model yang menginspirasi tumbuhnya kegemaran membaca masyarakat Banyuasin.
Perpustakaan Nasional RI berkomitmen menerapkan sistem merit dalam kebijakan dan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).
Konten digital dengan berbagai format menjadi lebih mudah diakses dan disebar untuk meningkatkan budaya baca.
anak-anak memiliki ruang-ruang keingintahuan yang mau tidak mau lingkungan sekitarnya harus memiliki kreativitas
melalui program transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial, pustakawan diminta untuk terlibat mengedukasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya.
Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) terus bersinergi dengan penyelenggara pendidikan formal untuk menciptakan pustakawan yang berkualitas
ia mengajak komunitas perpustakaan baik pegawai dan keluarganya serta pemustaka untuk mencintai lingkungan.