Peran penyebang NU dan Muhammadiyah di tengah keberagaman
Indonesia adalah negara besar yang terdiri dari 17.000 pulau, beragam suku-bangsa, bahasa, agama dan kepercayaan serta adat istiadat yang melekat.
Saya sangat mengapresiasi keberagaman etnik, kultur, adat istiadat yang ada di Indonesia.
HNW menyampaikan sejarah peran-peran yang telah dilakukan oleh pesantren, ulama, kiai, dan santri, dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa di tengah keberagaman.
Untuk mengantisipasi potensi polarisasi tersebut, rangkaian hari Bhayangkara ke-76 Polri mengangkat tema persatuan dan kesatuan serta menjaga dan mengawal keberagaman sebagai potensi untuk membangkitkan perekonomian masyarakat dan mengembangkan potensi pemuda dan pemudi Indonesia yang akan memimpin Indonesia di masa depan.
Salah satu kekuatan utama bangsa Indonesia bisa tetap berdiri tegak, di tengah keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA), tidak lain karena adanya ideologi Pancasila.
Ini merupakan bagian, dari upaya kita untuk terus membangun nilai-nilai persatuan, toleransi, keberagaman. Karena acara ini juga dihadiri seluruh elemen lintas agama sebagai bukti Indonesia ini beragam, namun kita selalu tetap satu dan ini jadi satu kekuatan kita.
Keberagaman yang ada diakui di satu sisi merupakan suatu kekuatan namun di sisi yang lain juga mempunyai peluang sebagai ancaman disintegrasi bangsa.
Posisi Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang independen, berdaulat, dan memiliki infrastruktur yang tangguh menjadi jangkar bagi terbentuknya masyarakat madani.