Impor sapi tersebut ditujukan untuk mendapatkan suplai susu bagi fasilitas susu yang baru dibangun dekat Doha.
Dalam surat dakwaan jaksa, Patrialis disebut menerima uang 10.000 dollar AS dari pengusaha impor daging, Basuki Hariman pada Desember 2016. Uang itu disebut untuk membiayai keperluan umrah Patrialis.
Pada era pemerintah sekarang pun, impor selalu jadi pilihan ketimbang mendorong industri dalam negeri. Sebagai pengusaha, ia juga menilai ada situasi yang kurang pas.
Melihat tingginya permintaan gas dalam negeri, tidak menutup kemungkinan suatu saat Indonesia juga akan menjadi net gas importer.
Kondisi pangan Indonesia saat ini sebagian besar masih tergantung dengan impor.
Panggilan dengan menggunakan istilah tersebut terlontar saat Patrialis berkomunikasi dengan kolega dekatnya Kamaludin.
Bahkan, keduanya telah menyiapkan uang Rp 2 miliar untuk kebutuhan pendekatan tersebut.
Salah satu upaya "licik" tersebut yakni menyarankan agar dua hakim MK diadukan atas pelanggaran kode etik hakim.
Namun, hingga saat ini belum juga dilakukan pemeriksaan karena menunggu situasi tenang. Padahal, daging impor tersebut telah disegel oleh Bea Cukai.
Ihwal penyelidikan dugaan korupsi tersebut sebelumnya mencuat saat jaksa KPK membaca surat tuntutan terhadap terdakwa Basuki Hariman