Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI ) meminta pemerintah melalui kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan juga Bulog berkolaborasi pacu produktifitas beras nasional dengan menaikan harga beli gabah petani.
Persoalan anjloknya harga komoditas pertanian, apakah itu singkong atau gabah di tingkat petani, selalu harus dilihat dari dua pendekatan, makro dan mikro. Demikian dikatakan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) potensi panen pada Maret 2021 seluas 1,63 juta hektare dan April luas 1,67 juta hektare.
Ketetapan HPP diberlakukan untuk menjaga harga gabah atau beras di tingkat petani tidak anjlok.
Luas panen Padi Kabupaten Maros hingga Maret 2021 mencapai 10.848 hektare dan April 17.400 hektare dimana pada 2020 produksi beras Kabupaten Maros mengalami surplus sebesar 113.496 ton.
Perkiraan produksi gabah Maros dan Barru bulan Maret sebesar 73.533 ton GKG.
Ombudsman meminta Perum Bulog untuk meningkatkan serapan gabah dalam negeri.
Penyerapan gabah dan beras ini perpedoman sesuai dengan standar mutu yang diatur dalam Permendag Nomor 24 Tahun 2020 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) serta persyaratan kualitas internal Bulog.
Sumatera Selatan merupakan penghasil beras ke lima nasional sehingga harus ada akselerasi perluasan pasar untuk menjamin harga gabah/beras petani yang menguntungkan terutama di masa panen raya
Sejak tahun 2016, Kalsel sudah memperoduksi sebanyak 2 juta ton gabah.