Minggu, 28/04/2024 00:54 WIB
TAG : VITAS
  • Pansus Angket KPK Butuh Anggaran Rp3,1 Miliar

    Kamis, 08/06/2017 20:09 WIB

    Dana sebesar itu digunakan untuk kerja selama 60 hari, termasuk untuk membiayai aktivitas di luar rapat-rapat formal di Parlemen.

  • INTERNASIONAL

    Amerika Tuding Suriah Siapkan Serangan Kimia

    Rabu, 28/06/2017 19:03 WIB

    Menurut Davis, aktivitas itu terpantau sejak sehari atau dua hari terakhir ini. Namun dia tidak bisa menjelaskan sumber informasi intelijennya.

  • Giliran PTN Se-Jawa Timur Deklarasi Anti Radikalisme

    Sabtu, 08/07/2017 11:24 WIB

    Mohamad Nasir mengingatkan kepada civitas akademika perguruan tinggi mengenai pentingnya memupuk rasa nasionalisme dan cinta tanah air.

  • Pers Rilis

    Kawasan Leuser Termasuk `Warisan Dunia dalam Bahaya`

    Minggu, 09/07/2017 15:30 WIB

    Pada tahun 2011, kawasan tersebut termasuk dalam daftar `Warisan Dunia dalam Bahaya` dikarenakan aktivitas pembalakan liar, perburuan, perluasan kelapa sawit.

  • Menteri Bambang: Kualitas SMK Perlu Dikembangkan

    Selasa, 11/07/2017 19:10 WIB

    Selama ini tidak diimbangi dengan kualitas individu, atau civitas akademika yang bernaung di bawah institusi pendidikan tersebut.

  • Giliran Ambon Dilintasi Gowes Pesona Nusantara

    Sabtu, 15/07/2017 01:06 WIB

    Kegiatan-kegiatan positif seperti berolahraga otomatis akan menekan dan bahkan menghilangkan hal-hal negatif seperti perilaku menggunakan narkoba, minuman keras, tawuran dan berbagai aktivitas tidak sehat lainnya. 

  • Telegram di Blokir, Jokowi: Pemerintah Utamakan Keamanan Negara dan Masyarakat

    Minggu, 16/07/2017 23:39 WIB

    Pemerintah mendeteksi adanya ribuan aktivitas komunikasi antar negara dalam aplikasi tersebut yang mengarah kepada aktivitas terorisme.

  • Dosen HTI Terancam Kehilangan Jabatan PNS

    Sabtu, 22/07/2017 21:02 WIB

    Mohamad Nasir menegaskan lingkungan kampus harus steril dari aktivitas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

  • Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Minggu, 01/01/2017 16:09 WIB

    Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang melantik dua anggota MPR RI Pengganti Antar Waktu yakni,Drs.Erwin TPL Tobing dan Jimmy Demianus IJIE dari Fraksi PDI-P mewakili Kalimantan Barat dan Papua Barat pada 26 Juli, di Ruang Delegasi, Plaza Nusantara, Gedung MPR,DPR dan DPD,Jakarta Selatan.

    Erwin Tobing menggantikan dr Karolin Margret Natasa yang mengundurkan diri dari keanggotaan DPR RI fraksi PDI-P dan terpilih menjadi Bupati Landak, Kalimantan Barat. Sementara, Jimmy Demianus IJIE, anggota MPR sisa masa jabatan tahun 2014 - 2019 mewakili PDI-P dari daerah pemilihan Papua Barat. Pelantikan ini dilakukan dalam rangka melaksanakan peraturan MPR RI agar para anggota dilantik mengucapkan sumpah dan janji sebagai anggota MPR pengganti antar waktu.

    Oesman Sapta mengatakan, Erwin yang merupakan mantan petinggi Polri dan Jimmy merupakan anggota aktivis yang kaya akan kreativitas dan wawasan akan melaksanakan tugas kenegarawanan, dimana di lembaga MPR tempat berkumpul mereka yang mewakili kepentingan MPR, DPR, dan DPD. "Dari sisi konstitusional dan moral, setiap anggota MPR dalam berpolitik harus berpolitik kebangsaan," kata Oso, panggilan akrab Osman Sapta.

    Oso menyebutkan, kita boleh berbeda dari asal daerah atau berbeda dari asal fraksi, tapi ketika lembaga pemusyawaratan ini tujuan kita hanya satu yakni, Indonesia kita cita-citakan. " Indonesia yang memberikan jaminan setiap umat beragama dapat melaksanakan ibadahnya. Indonesia yang dicita-citakan memberi rasa keadilan bagi setiap warganegara dan Indonesia yang dicita-citakan tidak menciptakan kesenjangan dalam program pembangunan di seluruh wilayah Indonesia," paparnya.

    Dikatakan Oso, selama ini dipahami bahwa pembangunan hanya berpusat di Pulau Jawa saja, telah menimbulkan kesenjangan dan sebagian masyarakat terusik rasa nasionalismenya. Namun patut kita bersyukur pada pemerintah saat ini bahwa praktek pembangunan yang tersentral di Pulau Jawa sudah tidak terjadi lagi.

    "Seperti pembangunan wilayah perbatasan di Kalimantan dan pembangunan pabrik-pabrik di Papua, serta perbedaan harga minyak yang Rp 80 ribu di Papua, menjadi sama harganya dengan di Jakarta hanya Rp 8000."

    Menurut Oso, tugas politik kebangsaan kita dalam menghilangkan kesenjangan sudah tidak seberat dulu lagi, tapi kesenjangan rasa kebangsaan di sebagian masyarakat kita masih jadi beban berat bagi. Ada sebagian masyarakat kita yang lengah, yang menurun dan bahkan menghilang rasa nasionalisme. Hal inilah yang bisa mengancam NKRI."Indonesia tidak mungkin makmur bila tidak ada kemakmuran di daerah-daerah," kata Oso.

    Ia mengajak anggota MPR yang baru dilantik, setelah aktif di masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalisme, selain juga yang utama melakukan sosialisasi 4 pilar dan menggunakan momentum apapun untuk memperkuat persatuan di Indonesia. "Mari jadikan lembaga MPR agar menjaga ideologi dan konstitusi serta mengawal cita-cita bangsa," ujarnya mengakhiri.

  • WARTA MPR

    Wakil Ketua MPR Ajak Masyarakat Sedikit Bicara Banyak Kerja

    Minggu, 30/07/2017 10:10 WIB

    Rumah gadang sebagai tempat segala aktivitas orang Minang di Surabaya dan sekitarnya itu dibangun sejak tahun 1987.