Sabtu, 05/10/2024 08:20 WIB

Pers Rilis

Kawasan Leuser Termasuk `Warisan Dunia dalam Bahaya`

Pada tahun 2011, kawasan tersebut termasuk dalam daftar `Warisan Dunia dalam Bahaya` dikarenakan aktivitas pembalakan liar, perburuan, perluasan kelapa sawit.

Kawasan Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera (TRHS)

Krakow, Polandia – Sidang Komite Warisan Dunia ke-41 telah mengeluarkan suara bulat untuk mempertahankan Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera (TRHS) dalam Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya. Karena, hutan hujan yang penting bagi dunia ini masih terus menghadapi berbagai ancaman.

Panut Hadisiswoyo, pendiri dan direktur Orangutan Information Centre, yang menjadi juru bicara masyarakat sipil pada pertemuan Komite Waisan Dunia menyampaikan pernyataan bahwa Komite Warisan Dunia telah memastikan perlunya mengambil tindakan tegas untuk mengatasi ancaman yang saat ini dihadapi hutan hujan warisan dunia di Sumatra.

"Kami sangat menghargai sikap komite untuk mempertahankan situs warisan dunia Hutan Hujan Sumatra (THRS) pada Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya, karena kehancuran akibat kegiatan ilegal masih berlanjut hingga hari ini," ujarnya.

Dinyatakan lagi, menyambut baik pernyataan Pemerintah Indonesia untuk menghapuskan rencana pengembangan proyek panas bumi di wilayah Situs Warisan Dunia. Dan menyatakan siap bekerja sama untuk melindungi hutan hujan warisan dunia dengan pembangunan alternatif. "Agar Ekosistem Leuser yang luar biasa ini tetap terjaga sambil mengamankan keutuhan Situs Warisan Dunia Hutan Hujan Tropis Sumatra.”

Hutan Hujan Tropis Sumatra diajukan oleh Pemerintah Indonesia sebagai Situs Warisan Dunia, dan ditetapkan pada tahun 2004. TRHS berikut hutan hujan dataran rendah dan lahan gambut di sekitar Ekosistem Leuser adalah satu-satunya tempat di Bumi dimana orangutan, badak, harimau dan gajah Sumatra hidup bersama di alam liar.Kawasan itu juga merupakan sumber air dan mata pencaharian yang penting bagi jutaan orang.

Pada tahun 2011, kawasan tersebut termasuk dalam daftar `Warisan Dunia dalam Bahaya` dikarenakan aktivitas pembalakan liar, perburuan, perluasan kelapa sawit dan fragmentasi hutan hujan utuh untuk jalan baru. Sejak saat itu, ancaman lainnya muncul termasuk rencana tata ruang Aceh yang cacat, rencana tiga bendungan pembangkit listrik tenaga air dan Proyek Panas Bumi Kappi yang berpotensi menghancurkan jantung Hutan Tropis Situs Warisan Dunia.

Pada kesempatan yang sama Panut Hadisiswoyo juga menyampaikan kepada 21 anggota Komite Warisan Dunia, dukungan petisi dari 14.000 warga dunia yang peduli dan ikut ambil bagian dalam gerakan “Love The Leuser” untuk menetapkan Warisan Dunia Hutan Hujan Tropis Sumatra ke pada Daftar Situs Warisan Dunia dalam Bahaya - hingga ancaman terhadap kawasan ini bisa ditanggulangi dan masa depan kelestariannya bisa terjamin selama-lamanya.

KEYWORD :

Pers Rilis Hutan Tropis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :