Sebelumnya Baghdadi mengklaim bahwa dinas keamanan Norwegia memperingatkan dia mengenai ancaman dari kerajaan Arab Saudi.
Semua pangkalan AS di Irak telah disiagakan di tengah laporan bahwa roket itu mengenai daerah yang dekat dengan kedutaan AS.
Utusan AS di Baghdad mengatakan Washington telah membebaskan Baghdad dari beberapa sanksi anti-Iran.
Washington tetap menegaskan bahwa Baghdad harus mencari sumber-sumber alternatif, untuk menghidupi jaringan listriknya.
Pada 26 Juni 1993, Presiden Bill Clinton memerintahkan serangan rudal terhadap Baghdad setelah rezim Hussein berencana untuk membunuh Presiden George HW Bush.
Kejadian tragis ini bukan kali pertama ledakan bunuh diri di Baghdad menelan korban.
Pemulihan hubungan Saudi-Irak meluas kembali ke 2015, ketika Riyadh membuka kembali kedutaan besarnya di Baghdad setelah istirahat seperempat abad.
Baghdadi Al Mahmoudi, yang diyakini berusia pertengahan 70-an, adalah perdana menteri ketika pemberontak bangkit dan membunuh Qaddafi pada 2011.
Irak akan membangun kehadiran permanen di perbatasan Saudi melalui pembangunan kompleks. Mantan Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al Jubeir mengunjungi Baghdad pada Februari 2016.
Baghdad sadar bahwa Prancis menentang hukuman mati dan meminta hukuman mati tidak diterapkan.