Pejabat AS lainnya juga menyebut dugaan insiden itu sebagai tindakan pelecehan dan upaya untuk mengganggu jalan tersebut.
Penyitaan kapal tanker yang membawa minyak Iran tindakan yang tidak berharga.
Iran menuntut Inggris membebaskan kapal itu dan membantah telah membawa minyak ke Suriah karena melanggar sanksi Uni Eropa.
Penyitaan kapal itu terjadi atas permintaan Amerika Serikat (AS), yang mengingkan ekspor minyak Iran ke tingkat "nol" sebagai bagian dari sanksi terhadap Republik Islam.
Kapal tanker minyak milik Emirat menghilang di Teluk Persia selama tiga hari berturut-turut.
Situs resmi IRGC Sepahnews mengumumkan, kapal tanker Stena Impero disita atas permintaan Pelabuhan Hormozgan dan Organisasi Maritim saat melewati Selat Hormuz, karena tak mematuhi aturan laut internasional.
Seluruh awak yang terdiri dari 23 orang di kapal tanker itu sekarang diamankan di pelabuhan Bandar Abbas, dan akan tetap di kapal sampai akhir penyelidikan.
Dalam suratnya, Inggris mengungkapkan bahwa tanker tersebut didekati oleh militer Garda Revolusi Iran, ketika sedang berada di perairan Oman.
Arab Saudi menolak membiarkan kapal itu pergi, dan pada saat yang sama menuntut agar Iran membayar biaya labuh sebesar USD200.000 atau sekitar Rp2,8 miliar per hari.
Komisi Eropa menyatakan "keprihatinan mendalam" atas penyitaan kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz.