Pada Mei, sebuah tim penyelidik internasional menyatakan Rusia ada di balik jatuhnya MH17, yang ditembak jatuh saat terbang di atas wilayah timur Ukraina, menewaskan 283 penumpang dan 15 kru yang berada di dalamnya.
Gereja Ortodoks Rusia memutuskan hubungan dengan Patriark Ekumenis yang berbasis di Istanbul, karena telah memberikan kemerdekaan kepada gereja Ukraina
Upaya itu dilakukan dengan menempatkan sebuah kapal kargo besar di bawah jembatan, yang berada di bawah kendali Rusia.
Dalam kejadian yang berlangsung pada Minggu (25/11) itu, Moskow juga diketahui melepaskan sejumlah tembakan ke arah kapal Ukraina.
Rusia menyita tiga kapal angkatan laut Ukraina secara paksa.
Dilansir dari AFP, konfrontasi ini disinyalir akan menimbulkan kekhawatiran yang meluas. Sementara Dewan Keamanan PBB baru akan menggelar sidang darurat pada Selasa (27/11) besok.
Kapal-kapal itu dianggap oleh Rusia mengabaikan panggilan untuk berhenti dan memicu aksi militer.
Poroshenko mengatakan, darurat militer diperlukan untuk memperkuat pertahanan Ukraina.
NATO kekerasan yang dilakukan Rusia terhadap kapal-kapal dan pelaut Ukraina tidak bisa diterima.
Ukraina meminta Berlin dan negara-negara Barat lainnya harus menghukum Rusia dengan memperpanjang sanksi, melarang impor energi, dan menahan pipa gas NordStream 2.