Khususnya tentang pentingnya kerja keras dalam meraih kesuksesan dan semangat nasionalisme untuk menjaga Kebhinekaan, NKRI dan Pancasila harus tetap berada pada setiap dada generasi muda.
Wakil Ketua MPR Dr. Ahmad Basarah mengajak semua elemen bangsa, khususnya umat Islam, untuk menjadikan momentum peringatan maulid Nabi Muhammad SAW sebagai pengingat bahwa kebhinekaan kota Madinah di zaman Nabi SAW mirip dengan kebhinekaan Indonesia saat ini.
Jadi, desa inklusi itu sangat dibutuhkan untuk dikembangkan terus-menerus karena Desa inklusi adalah miniatur dari kebhinekaan bangsa Indonesia.
nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki hendaklah selalu dijaga dan dilestarikan lewat perilaku keseharian kita.
Kebhinekaan bukan hanya fakta sosiologis yang diterima sebagai sesuatu yang given, tetapi harus terus menerus diperjuangkan.
Merawat kebhinekaan dalam Rumah Kebangsaan
Ketua Mabinas PB PMII, Abdul Muhaimin Iskandar memaparkan, PMII memiliki kekuatan yang lebih dibanding organisasi-organisasi lain dalam membentengi kebhinekaan di Indonesia.
Kebhinekaan bangsa Indonesia harus menjadi sumber kekuatan untuk menciptakan persatuan, bukan malah menjadi sumber perpecahan.
Dalam kebhinekaan itu, para pemuda Indonesia dipertemukan di dalam wadah KNPI dan berkomitmen untuk mengembangkan potensi kreatif masing-masing, saling bersinergi, bagi kemajuan bangsa.
Momentum Sumpah Pemuda yang pertama kali dicetuskan pada 28 Oktober 1928 harus dimanfaatkan generasi muda Indonesia untuk terus menggaungkan kebhinekaan dan persatuan.