Pembangunan infrastruktur terus dilakukan mulai pembangunan jaringan perpipaan untuk irigasi dengan luas 1.000 ha, hingga pembangunan jalan sebagai akses kawasan di Food Estate.
Pembangunan infrastruktur terus dilakukan mulai pembangunan jaringan perpipaan untuk irigasi dengan luas 1.000 ha, hingga pembangunan jalan sebagai akses kawasan di Food Estate.
Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.
Para petani harus menyiapkan pangan dengan spesifikasi internasional untuk pasar ekspor dengan dukungan Program Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif Terpadu (IPDMIP)
Para penyuluh mendampingi petani terutama dalam mengimplementasikan inovasi dan teknologi, bagaimana mengakses Kredit Usahan Rakyat (KUR), dan mengelola keuangan dengan benar untuk usahatanianya.
Irigasi otomatis ini dikembangkan oleh Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) dengan menerapkan pendekatan yang ramah lingkungan.
Terjadi juga efisiensi pengunaan pupuk setelah pemanfaatan PUTS (perangkat uji tanah sawah), yang masing-masing SP-36 44,70 persen, KCL 38,40 persen, NPK 23,40 persen, dan Urea 16,10 persen.
PLTS untuk irigasi menjadi salah satu apikasi langsung teknologi solar rooftop yang sangat membantu para petani.
Tujuan IPDMIP, sebagai proyek pemerintah yang dilaksanakan di daerah irigasi, mendukung terwujudnya ketahanan pangan dengan mengedepankan pertanian berkelanjutan.
Kunci program IP400 yakni menggunakan benih genjah, kualitas unggul, pupuk berimbang, pupuk organik dan manajemen air irigasi