Katalis mengonversi minyak kelapa sawit menjadi sejumlah produk BBM, antara lain Pertamax, Pertalite, Avtur, hingga Diesel.
Perusahaan minyak dan gas milik negara PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexalite dan Dex.
Pertamax mengalami penyesuaian dari harga semula Rp9.850 menjadi Rp9.200 per liter.
Saat ini di negara tetangga Malaysia harga Ron 95 (Pertamax) adalah 1,25 Ringgit atau setara dengan Rp4.500 per liter.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertalite diusulkan naik Rp1.500 per liter. Usulan kenaikan harga BBM tersebut menyesuaikan tingginya minyak dunia saat ini.
GES ini hadir dengan mengusung empat konsep yakni konsep Green (penggunaan PLTS), High Tier Product (Pertamax Series dan Dex Series), Digital (cashless payment), dan Future (charging station/swapping station).
Pejabat Sementara Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan ketiga BBM non subsidi itu adalah Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
Tiga BBM itu untuk masyarakat mampu sehingga dinaikkan
Harga Pertamax Turbo untuk Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Rp14.500 per liter
Kita ketahui harga Pertamax saat ini masih Rp9.000, sedangkan harga pasar sudah di atas Rp10.000 per liter.